Heboh Atlet PON XX Papua Terpapar COVID-19, Begini Penjelasan Menpora Zainudin Amali
JAYAPURA - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora RI) Zainudin Amali menyebut pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua di empat klaster, yakini Kota dan Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika dan Merauke sejauh ini berjalan dengan lancar.
"Situasi di sini, baik di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Mimika dan Merauke, PON-nya berjalan lancar, ya, tidak ada hal yang signifikan mengganggu sampai PON itu harus terhenti," kata Menpora Amali dalam keterangan resminya di Jayapura, Sabtu 9 Oktober.
"Semua peserta, baik atlet, pelatih dan ofisial menjalani setiap pertandingan dari yang saya saksikan mereka melaksanakan dengan gembira, mereka tidak ada rasa ketakutan, rasa kekhawatiran yang berlebihan," tambahnya.
Pelaksanaan PON Papua memang dibayang-bayangi dengan banyak kekhawatiran, dan yang paling menjadi perhatian adalah pandemi COVID-19. Apalagi ada 34 kontingen yang terpapar dengan tanpa gejala (OTG).
Baca juga:
- Seru! Jawa Barat, Papua dan DKI Jakarta Saling Salip di Klasemen PON XX
- Mendalami Tarian Akhokoy Khas Sentani yang Ramaikan PON Papua
- Faktor Umur, Oka Sulaksana akan 'Gantungkan Layar' Usai PON Papua
- Mengenal Tiara Manongga, Mantan Pevoli yang Banting Setir Muay Thai dan Langsung Sabet Emas di PON Papua
Untuk itu, kewaspadaan memang harus diutamakan dengan menjalankan protokol kesehatan yang ketat, dan untuk yang terpapar harus ditangani sesuai dengan prosedur, dan diharapkan dalam waktu dekat bisa pulih dan sehat.
Jajaran Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bahkan terus melakukan kontrol dengan memantau langsung lokasi-lokasi pertandingan. Hal tersebut merupakan berkomitmen dalam memberikan jaminan sesuai prosedur.
"Semoga PON berjalan terus hingga ditutup, yang rencana penutupan akan dilakukan oleh Bapak Wakil Presiden tanggal 15 nanti," tegas pria asal Gorontalo itu.
"Mudah-mudahan PON ini bisa menjadi ajang untuk menunjukkan prestasi dari atlet-atlet daerah dan juga kita bisa melihat talenta-talenta yang muncul, yang tadinya belum muncul ke tingkat nasional atau belum muncul ke pelatnas, maka ini kesempatannya untuk menunjukkan bahwa mereka pantas menjadi penghuni pelatnas," punkas Zainudin Amali.