Telkomsel dan BAKTI Kominfo Targetkan 7.772 BTS USO 4G/LTE Rampung Pada 2022
JAKARTA - Telkomsel bersama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) akan segera menggelar infrastruktur BTS Universal Service Obligation (USO) 4G/LTE di wilayah 3T, yang belum mendapatkan akses jaringan telekomunikasi broadband.
Kerja sama di wilayah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T) ini telah ditertuang dalam Surat Penetapan Nomor 827/KOMINFO/BAKTI.31/KS.1/10/202.
“Kami akan terus menghadirkan pemerataan akses jaringan broadband di Indonesia guna memastikan setiap masyarakat, baik di wilayah perkotaan, pedesaan, hingga wilayah 3T untuk terus terhubung," ungkap Direktur Utama Telkomsel Hendri Mulya Syam dalam keterangannya yang dikutip VOI, Kamis, 7 Oktober.
Sebanyak 7.772 BTS USO 4G/LTE yang dibangun di wilayah 3T ditargetkan rampung hingga akhir 2022. Dengan detail alokasi wilayah Area 2 (Nusa Tenggara), Area 3 (Kalimantan), Area 4 (Sulawesi), Area 5 (Maluku) Area 6 (Papua Barat), Area 7 Papua Tengah Barat), Area 8 (Papua Tengah Utara), dan Area 9 (Papua Timur Selatan).
Baca juga:
- Data Twitch Sebanyak 125GB Bocor ke Publik, Peretas Bagikan Secara Gratis!
- NSO Putuskan Kontrak Pegasus untuk Penguasa Dubai karena Dipakai Memata-matai Mantan Istri
- Shiba Inu (SHIB) Naik 91 Persen dalam 24 Jam, Gara-Gara Tweet Elon Musk
- Rebound Oktober Jadi Masa Bulan Madu Kripto, Harga Sejumlah Coin Melonjak Lagi
Sementara itu, tidak hanya Telkomsel, XL Axiata juga akan ikut menyelenggarakan 7.772 BTS USO 4G/LTE di Area 1 (Sumatera). Jumlah ini menggenapi 9.113 desa atau kelurahan yang masuk dalam kategori daerah 3T yang belum terjangkau sinyal 4G.
Sejumlah 1.209 desa atau kelurahan sebelumnya telah dibangun BTS dengan teknologi 2G yang sudah ditingkatkan menjadi teknologi 4G. Sejauh ini, Telkomsel bersama BAKTI telah menggelar 1.158 BTS USO yang seluruhnya telah terhubung teknologi jaringan broadband terdepan 4G/LTE.
“Kami meyakini bahwa dengan semakin banyaknya pembangunan BTS USO 4G/LTE di wilayah 3T, dan penyedia perangkat mobile serta aplikasi berbasis digital, (dapat) bersama membangun ekosistem gaya hidup digital yang inklusif di seluruh wilayah 3T, guna mengoptimalkan beragam potensi seluruh daerah dalam rangka menumbuhkan ekonomi digital melalui pemanfaatan teknologi tepat guna," tutur Hendri.