Kasus Infeksi COVID-19 Melonjak Tajam, Wakil Menteri Korea Selatan: Kami dalam Situasi Sangat Berbahaya
JAKARTA - Otoritas Korea Selatan mengumumkan perpanjangan pembatasan jarak sosial, guna memerangi pandemi virus corona hingga dua minggu ke depan, Jumat waktu setempat.
Selain itu, otoritas juga menawarkan lebih banyak insentif bagi orang-rang yang mau divaksinasi COVID-19, untuk memerangi ribuan kasus baru setiap harinya, terutama di ibu kota Seoul.
Penyebaran cepat COVID-19 di wilayah Seoul, mendorong pembatasan jarak sosial diperpanjang hingga 17 Oktober. Ini termasuk larangan makan di luar setelah jam 10 malam dan pertemuan lebih dari dua orang setelah jam 6 sore di wilayah tersebut.
Negeri Ginseng mencatat 2.486 kasus COVID-19 baru pada hari Kamis, menurut Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA), dengan penghitungan harian mencapai 3.000 untuk pertama kalinya minggu lalu.
Rata-rata kasus infeksi harian melebihi 2.635 selama seminggu terakhir, level tertinggi yang pernah ada dan dengan mudah lebih dari dua kali level sebulan sebelumnya, kata KDCA.
Ibu kota Seoul dan daerah sekitarnya tetap menjadi hotspot, melaporkan hampir 2.000 kasus setiap hari selama minggu lalu, naik sekitar 42 persen hanya dalam satu minggu.
"Kami berada dalam situasi yang sangat berbahaya, di mana virus menyebar di sekitar wilayah metropolitan Seoul," kata Lee Ki-il, Wakil Menteri Kebijakan Perawatan Kesehatan, dalam sebuah pengarahan mengutip Reuters 1 Oktober.
"Dua minggu mendatang adalah periode penting, karena pemerintah sedang membenahi kebijakan anti-virus untuk memfasilitasi kembalinya aktivitas normal secara bertahap mulai November," tambahnya.
Di antara insentif baru yang diperkenalkan untuk mendorong orang agar divaksinasi, wakil menteri mengatakan upacara pernikahan dapat diikuti hingga 199 peserta jika mereka termasuk 150 orang yang sudah menerima vaksinasi COVID-19 lengkap.
"Jika tingkat vaksinasi terus meningkat dan skala wabah dikendalikan secara stabil selama dua minggu ke depan, kita harus dapat memulai secara bertahap kembali normal dengan sungguh-sungguh," tukas Lee.
Baca juga:
- Pertama Kali Setelah Satu Abad Lebih, Besok Rusia Gelar Royal Wedding Grand Duke George Mikhailovich Romanov
- China Temukan Ladang Minyak Baru: Hasilkan 560 Barel per Hari, Miliki 100 Juta Ton Cadangan
- Jenderal AS Sebut Perang di Afghanistan Hadapi Jalan Buntu Enam Tahun Lalu, Tidak Bisa Dimenangkan
- Bentrokan Berdarah Paling Mematikan di Penjara Ekuador: 116 Tahanan Tewas, Enam Dipenggal Kepalanya
Sekitar 77 persen dari 52 juta penduduk Korea Selatan telah menerima satu suntikan vaksin COVID-19 hingga kemarin, dengan sekitar 50 persen divaksinasi penuh, seiring dengan upaya Korea Selatan untuk meningkatkan kampanye vaksinasinya.
Untuk diketahui, Pemerintah Korea Selatan menargetkan vaksinasi 80 persen dari seluruh penduduk dewasanya pada akhir Oktober, mempertimbangkan untuk memperkenalkan vaksin pass, memungkinkan mereka yang telah divaksin untuk naik kendaraan umum dan bepergian dengan bebas.