IHSG Awal Pekan Dibuka Menguat Tipis 0,05 Persen ke Level 5.082,32
JAKARTA - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) dibuka menguat tipis pada perdagangan Senin 20 Juli. IHSG dibuka menguat 0,05 persen atau 2,73 poin ke level 5.082,32.
Membuka perdagangan, 74 saham menguat, 41 saham melemah, dan 117 saham stagnan. Volume perdagangan tercatat 67,86 juta lembar saham dan ditransaksikan senilai Rp30,98 miliar.
Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee memprediksi IHSG akan bergerak di teritori negatif pada hari ini hingga empat hari ke depan. Menurutnya, secara teknikal indeks akan berada dalam rentang support 4.985-5.069 dan resistance 5.116-5.139 pada pekan ini.
"Pekan ini kami perkirakan IHSG berpeluang konsolidasi melemah. Pasar saham masih akan dipengaruhi peningkatan kasus infeksi virus corona di berbagai negara bagian AS, potensi semi-lockdown, dan penundaan pembukaan ekonomi," ujar Hans dalam risetnya.
Hans menjelaskan terdapat beberapa sentimen negatif yang berasal dari eksternal. Salah satunya soal peningkatan kasus COVID-19 di dunia.
Selain itu, pelaku pasar juga menanti keputusan pemerintah AS terkait stimulus fiskal baru yang akan dikucurkan di tengah pandemi COVID-19. Hal ini dibutuhkan untuk memompa perekonomian di AS.
Kemudian, memanasnya hubungan AS dan China juga masih menjadi sentimen negatif untuk pasar saham. Hubungan kedua negara kembali memburuk karena AS mempermasalahkan klaim kepemilikan China terhadap sumber daya di Laut China Selatan.
"Pembahasan stimulus baru di AS akan menjadi perhatian pelaku pasar menyusul berakhirnya beberapa stimulus fiskal di AS pada 31 Juli 2020," jelas Hans.
Pendapat berbeda diungkapkan analis PT Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji Gustama. Menurutnya, secara teknikal, ada sinyal positif yang memiliki potensi penguatan pada IHSG .
"Saat ini IHSG tengah berupaya mempertahankan level support di posisi 4.975, sedangkan target resistance terdekat yang akan dicapai berada di level 5.127," ujar Nafan.
Dengan demikian, jelas dia, investor bisa memanfaatkan sinyal penguatan IHSG dengan dengan membeli saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS), dan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA).