5 Cara Kreatif untuk Meningkatkan Imajinasi Anak

JAKARTA – Menumbuhkan imajinasi pada anak artinya berpotensi menggali pengetahuan lebih luas. Ada berbagai cara untuk menumbuhkannya. Tetapi yang pasti, orang tua juga perlu kreatif dalam memantik daya imajinasi buah hati.

Beberapa aktivitas berikut, apabila dikemas secara menarik bisa membantu mengasah dan meningkatkan daya imajinasi anak. Mau coba mengaplikasikannya? Cek daftar di bawah ini.

1. Bermain peran

Aktivitas bermain peran, bisa didampingi oleh orang tua. Bisa dipraktikkan ketika buah hati meninjak usia 4 tahun. Tema-tema bisa beragam, misalnya tema pekerjaan. Memerankan seorang dokter, guru, sopir, maupun pilot.

Orang tua bisa memberi pengantar mengenai pekerjaan yang dipraktikkan oleh anak. Atau, bisa juga orang tua mengikutkan kursus seni peran yang memiliki program untuk anak.

2. Melukis atau menggambar

Ketika anak-anak tertarik dengan benda-benda yang ia jumpai, ia bisa meniru atau menggambar benda tersebut. Bisa juga menggambar komposisi hewan maupun aktivitas berdasarkan imajinasinya. Untuk aktivitas menggambar, bisa dimulai lebih dini daripada aktivitas sebelumnya.

Orang tua bisa memfasilitasi peralatan menggambar sederhana beserta kertas kosong untuk anak mengapresiasikan imajinasinya. Pada usia 2 tahun, dengan menggambar bisa mengasah kemampuan motorik halus jari-jemarinya.

3. Lewat cerita

Tidak hanya dengan membacakan dongeng. Anak juga bisa dipantik imajinasinya dengan melengkapi cerita yang disusun oleh orang tua.

Dalam membuat alur cerita, orang tua perlu mengenal betul kemampuan anak. Misalnya, bisa dimulai dari cerita sederhana, tentang semut atau burung yang singgah di jendela rumah.

4. Membuat keterampilan dari benda-benda di rumah

Banyak benda yang bisa direspons atau dijadikan pemantik imajinasi anak. Misalnya, selimut, guling, atau bantal yang bisa dijadikan pembatas atau membangun rumah-rumahan. Bisa juga dari peralatan fungsional, mulai dari kotak penyimpanan hingga kertas yang sudah tidak terpakai.

Output dari membuat keterampilan juga bisa beragam, misalnya kertas dipotong dan ditempel sehingga menjadi satu objek yang dipikirkan oleh anak.

Karena imajinasi merupakan kemampuan adaptif, orang tua perlu memberi pengertian dalam prosesnya. Pengertian bisa dari objek yang dipilih dan dibuat oleh anak. Bisa juga dari sifat mediumnya, misalnya kertas yang lentur maupun plastik yang liat.

5. Menonton film animasi

Banyak sekali referensi mengenai film animasi yang mampu menumbuhkan imajinasi anak. Seperti film superhero hingga film berbasis kearifan lokal yang mengajarkan nilai-nilai, misalnya film produksi Ghibli.

Selain menonton film animasi, orang tua juga bisa memberi kesempatan anak yang masuk sekolah dasar dengan keliling museum atau traveling virtual.

Dari kelima aktivitas di atas, mana yang sudah Anda coba lakukan untuk menumbuhkan imajinasi anak?