Jokowi Resmikan Pabrik Baja Termodern Kedua di Dunia
JAKARTA - Presiden Joko Widodo meresmikan pabrik baja milik PT Krakatau Steel (Persero) Tbk di Banten. Dalam sambutannya, Jokowi menyebut bahwa pabrik ini merupakan yang termodern kedua di dunia.
Pabrik ini memiliki kapasitas produksi hot rolled coil (HRC) sebesar 1,5 juta ton per tahun. Ini merupakan pabrik pertama di Indonesia yang mampu menghasilkan HRC kualitas premium.
"Hari ini kita akan saksikan peresmian Hot Strip Mill #2 dari PT Krakatau Steel yang menggunakan teknologi modern dan terbaru di industri baja dan hanya ada dua di dunia, pertama di Amerika Serikat dan yang kedua di Indonesia, yaitu di Krakatau Steel. Tadi saya sudah melihat ke dalam proses produksinya dan betul-betul memang teknologi tinggi," kata Jokowi dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa, 21 September.
Jokowi menargetkan produksi baja di pabrik Krakatau Steel ini bisa mencapai 4 juta ton per tahun. Sehingga, dengan beroperasinya pabrik baja ini akan memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Baca juga:
- Arcandra Tahar Sarankan Pemerintah Lakukan Pensiun Dini PLTU Setelah Balik Modal, Kenapa?
- Buruh Pabrik Non Esensial Bekerja 100 Persen, Presiden KSPI Said Iqbal Sebut Aturan Antar Kementerian Jokowi Tidak Sinkron
- China Serbu Indonesia dengan Baja Murah, Mendag Lutfi Janji Lindungi Produk Nasional
- Banjir Baja Impor dari China, Serikat Buruh: 100 Ribu Karyawan Terancam Kena PHK
Dengan keinginan pengurangan impor baja, Jokowi berharap pabrik baja ini bisa menghemat devisa Rp29 triliun per tahun.
"Jadi enggak ada lagi impor-impor yang kita lakukan, ini yang kita harapkan. Sehingga sekali lagi akan menekan angka impor baja negara kita yang saat ini berada pada peringkat kedua komoditas impor Indonesia," ungkap Jokowi.
Jokowi berpesan agar kualitas produk yang dihasilkan tidak kalah dengan produk impor, bisa memenuhi kebutuhan dunia industri di Indonesia. Ia yakin pabrik ini nantinya akan menjadi komoditas yang mampu bersaing di pasar regional dan pasar global.
"Saya titip kepada para Menteri untuk terus mendukung para pelaku industri baja dan besi, mendukung BUMN kita agar menjadi profesional dan terus menguntungkan untuk mewujudkan klaster 10 juta ton industri baja di Cilegon ini, yang ditargetkan akan terealisasi di tahun 2025," pungkasnya.