Gudang Garam Milik Konglomerat Susilo Wonowidjojo Tambah Lagi Rp1 Triliun untuk Pembangunan Bandara Dhoho Kediri

JAKARTA - PT Gudang Garam Tbk bakal menambah modal sebesar Rp1 triliun ke PT Surya Dhoho Investama dengan cara mengambil 1 juta saham baru yang dikeluarkan oleh anak usahanya tersebut. Dengan begitu, modal ditempatkan dan disetor Surya Dhoho Investama akan bertambah dari Rp5 triliun menjadi Rp6 triliun.

Penyetoran awal tambahan modal ditempatkan dan disetor akan dilakukan perusahaan milik konglomerat Susilo Wonowidjojo ini pada 20 September 2021 sebesar Rp100 miliar. Sementara sisanya akan disetor secara bertahap untuk seluruhnya paling lambat Desember 2021.

"Transaksi afiliasi ini bertujuan untuk mendukung kelanjutan proses pembangunan Bandar Udara Terpadu di Kediri, Jawa Timur yang dibangun Gudang Garam melalui Surya Dhoho Investama," kata Sekretaris Perusahaan Gudang Garam, Heru Budiman dalam keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Sabtu 18 September.

Sebagai informasi, Surya Dhoho Investama merupakan anak usaha yang 99,99 persen sahamnya dimiliki Gudang Garam. Adapun groundbreaking pembangunan Bandara Dhoho ini dimulai pada 15 April 2020 silam.

Pembangunan bandara ini akan rampung dalam waktu 2,5 tahun. Untuk merealisasikannya, Surya Dhoho Investama membutuhkan dana sekitar Rp6 triliun hingga Rp9 triliun yang bersumber dari kas internal.

Pada tahap awal, Bandara Dhoho akan dibangun dengan luas 13.558 meter persegi dari luas total lahan bandara 321 hektare (ha) yang dapat menampung 1,5 juta-2,5 juta penumpang per tahun.

Dengan dimensi runway 3.300 meter x 45 meter, Bandara Dhoho dapat menampung delapan pergerakan pesawat pada jam sibuk. Bandara Dhoho bakal melayani masyarakat khususnya di Kediri dan sekitarnya, serta dapat menjadi bandara alternatif di Jawa Timur.

Produsen rokok Gudang Garam dan Surya Pro ini juga berharap, keberadaan bandara ini dapat mempercepat pembangunan dan pengembangan daerah Kediri.