Kontroversi yang Mengerubungi Kemenangan Petarung Transgender Alana McLaughlin di MMA

JAKARTA - Perdebatan seputar atlet transgender kembali memanas setelah kemenangan mengesankan Alana McLaughlin pada debut MMA-nya.

Sebelum mengubah jenis kelamin, McLaughlin adalah seorang tentara yang bertugas dengan Pasukan Khusus Amerika. Hal ini tentunya mendorong beberapa pengguna media sosial dan bahkan sesama petarung untuk mempertanyakan legitimasi McLaughlin bersaing di sektor wanita MMA.

Petarung AS itu mengalahkan Celine Provost dengan submission dalam waktu lebih dari tiga menit di Miami akhir pekan lalu.

Setelah kemenangannya, dia mengenakan t-shirt dengan pesan "akhiri genosida trans".

Melansir MARCA, Jumat, 17 September, sebelum pertarungan, McLaughlin lolos semua tes medis yang diperlukan, termasuk tes hormon.

Petarung berusia 38 tahun itu menggunakan media sosial untuk membela diri dari para kritikus, yang dia rasa tidak menghormati lawannya.

"Selamat pagi, teman-teman, pendukung, dan lainnya! Saya mendapatkan banyak variasi dari pesan jahat yang sama yang menyebut saya penipu seperti saya tidak hanya dipukuli selama satu setengah ronde,." kicau McLaughlin.

"Kalian semua harus menunjukkan rasa hormat kepada Celine Provost dan mengalihkan perhatian kalian ke tempat lain.

"Dia hampir menghabisiku lebih dari sekali, dan pada kartu skor dia pasti memenangkan ronde pertama itu. Ini adalah satu-satunya postingan yang akan aku buat tentang ini. Transphobes hanya membuat tangan blokku lebih kuat."

Mendampingi pesan itu, dia memposting selfie di mana wajahnya yang babak belur, menunjukkan bahwa itu adalah sebuah pertarungan ketat sampai akhirnya dia menang.

Di antara para kritikus itu ada nama petarung UFC Sean O'Malley dan podcaster MMA Angel David Castro.