Bentoel Mau Hengkang dari Bursa Jadi alias Go Private, Kinerja Masih Hancur-hancuran dengan Catatan Rugi Rp28 Miliar

JAKARTA - Produsen rokok PT Bentoel Internasional Investama Tbk bakal kembali menjadi perusahaan private. Emiten berkode saham RMBA ini mempunyai alasan tersendiri terkait aksinya ini.

Saldo laba yang terus menerus negatif sejak 2010 menjadi salah satu alasan manajemen RMBA untuk go private. Adapun pada semester I 2021, produsen rokok dengan nama Dunhill ini membukukan penurunan penjualan 36,3 persen selama semester I 2021.

Dalam laporan keuangan Bentoel yang dikutip Kamis 16 September, perseroan membukukan penjualan Rp4,84 triliun, turun dari Rp7,59 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Selama enam bulan pertama 2021, perseroan mencatatkan penurunan beban pokok penjualan 32,3 persen menjadi Rp4,38 triliun, dari Rp6,48 triliun secara tahunan atau year on year (yoy). Laba kotor perseroan pun tercatat turun 59,4 persen, dari Rp1,11 triliun di semester I 2020, menjadi Rp451 miliar di semester I 2021.

Meski begitu, Bentoel tercatat berhasil menurunkan pos beban penghasilan operasi 70,7 persen menjadi Rp336 miliar di semester I 2021, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 1,147 triliun.

Alhasil, Bentoel mampu membalikkan rugi usaha dari Rp36 miliar di paruh pertama tahun lalu, menjadi laba usaha Rp115 miliar di enam bulan pertama tahun ini.

Namun perseroan masih mencatatkan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk perseroan pun menyusut menjadi Rp28,9 miliar, dari Rp165,4 miliar secara tahunan.

Sepanjang enam bulan pertama 2021, perseroan mencatatkan penurunan jumlah aset menjadi Rp10,6 triliun, dari Rp12,4 triliun per 31 Desember 2020.

Jumlah liabilitas RMBA per 30 Juni sebesar Rp4,94 triliun, turun dari Rp6,75 triliun di akhir 2020. Sementara jumlah ekuitas perseroan tercatat relatif tetap, yaitu senilai Rp5,72 triliun di paruh pertama 2021, dari Rp5,7 triliun di akhir 2020.