Lakukan Isolasi Mandiri, Putin: Kita Lihat Bagaimana Sputnik V Bekerja
JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin dalam kondisi sehat meski sedang melakukan isolasi mandiri setelah beberapa orang di lingkaran terdekatnya terinfeksi virus corona. Putin kini sedang menanti bagaimana vaksin Sputnik V bekerja di dalam tubuhnya.
Kremlin memastikan, Putin sudah melakukan tes dan dinyatakan negatif. Melalui video, Putin memastikan dirinya benar-benar sehat dan tidak memiliki gejala apapun.
"Ini adalah eksperimen alami. Mari kita lihat bagaimana Sputnik V bekerja dalam praktiknya,” kata Putin dilansir dari Al Jazeera, Selasa 14 September.
"Saya memiliki tingkat antibodi yang cukup tinggi. Mari kita lihat bagaimana hal itu terjadi dalam kehidupan nyata. Saya harap semuanya akan seperti yang seharusnya," sambungnya lagi.
Baca juga:
- Anggota Rombongannya Terinfeksi COVID-19, Presiden Rusia Vladimir Putin Jalani Isolasi Mandiri
- Vaksin Sputnik-V Ampuh 91% Berantas Virus Corona, Ini Efek Sampingnya
- BPOM Terbitkan Izin Penggunaan Darurat Vaksin Sputnik-V untuk Usia di Atas 18 Tahun
- Indonesia Bakal Bangun Kerja Sama Keamanan Siber hingga Produksi Vaksin dengan Rusia
Presiden Rusia Vladimir Putih memilih untuk melakukan isolasi mandiri, setelah seorang anggota rombongannya terinfeksi COVID-19. Putin juga membatalkan perjalanan ke Tajikistan untuk mengikuti pertemuan keamanan regional, sebut Kremlin, Selasa.
Vladimir Putin (68), sedianya akan melakukan perjalanan ke Tajikistan untuk pertemuan tingkat tinggi aliansi regional CSTO (Collective Security Treaty Organization) dan SCO (Shanghai Cooperation Organisation), dengan memburuknya keamanan yang cepat di negara tetangga Afghanistan yang menjadi fokus.
Kremlin mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Hari Selasa, Presiden Putin telah menelepon Presiden Tajikistan Emomali Rakhmon untuk menjelaskan dia tidak dapat melakukan perjalanan, karena akan menjalani isolasi dan akan mengambil bagian dalam pertemuan secara virtual.
Presiden Putin diketahui telah menerima vaksinasi COVID-19 dengan menggunakan vaksin Sputnik V buatan Rusia pada Bulan April lalu, melansir Sputnik News.