Polisi Diminta Bergerak Cepat dalam Kasus Ledakan di Menteng

JAKARTA - Penyelidikan insiden ledakan yang terjadi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, belum menemukan titik terang. Polisi masih mencari informasi dan petunjuk untuk mengungkap motif di balik ledakan tersebut.

Terlepas dari proses penyelidikan polisi, beberapa kemungkinan terkait motif dari ledakan itu pun muncul. Mulai dari aksi teror hingga kecelakaan kerja.

Pengamat Hukum Pidana dari Universitas Al Azhar, Suparji Ahmad mengatakan, kemungkinan aksi teror muncul berdasarkan latarbelakang dari pemilik mobil atau rumah yang paling dekat dengan lokasi kejadian. Sebab, berdasarkan keterangan polisi sementara, orang tersebut merupakan pengusaha.

"Memang belum sepenuhnya aksi teror karena belum ada bukti yang menunjukkan tentang teror. Tetapi perlu pendalaman lebih lanjut untuk menbuktikan dugaan itu," kata Suparji, Senin, 6 Juli.

Kemudian, dugaan lainnya berkaitan dengan kecelakaan kerja. Maksdunya, insiden itu disebabkan adanya kesalahan pengerjaan sesuatu. Sehingga, benda atau hal lainnya yang seharusnya berjalan baik justru meledak.

Tetapi, hal itu masih bersifat dugaan sementara. Sehingga, untuk membuktikannya harus ada bukti dan pentunjuk yang kuat.

"Ya mungkin terjadi karena insiden peledakan yang sebetulnya tidak diinginkan meledak tapi malah meledak," kata Suparji.

Lebih jauh, dikatakan, polisi harus segera mengungkap perkara tersebut. Tujuannya untuk mencegah munculnya dugaan-dugaan lain yang justru akan berdampak pada keresahan masyarakat.

"Aparat penegak hukum harus bertindak cepat supaya tidak menimbulkan polemik dan berbagai spekulasi," pungkas Suparji.

Penyelidikan Polisi

Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Heru Novianto mengatakan, belum bisa memastikan ledakan itu berasal dari bom rakitan atau bukan. Kata dia, setelah hasil penyelidikan diketahui, maka akan diumumkan kepada masyarakat.

"Untuk hasil olah TKP tetap kami akan menunggu dari laboratorium forensik, besok mungkin akan keluar," kata dia.

Dia mengatakan, ledakan itu tidak terlalu besar. Sehingga tidak ada korban jiwa atau korban luka akibat ledakan ini. Saat ini, lokasi ledakan sudah steril atau sudah dibersihkan.

"Kerugian hanya ban mobil pajero kempes. Posisi mobil ada di pinggir jalan, kami belum tahu targetnya itu siapa. Kami masih dalami. Kami masih mengumpulkan saksi-saksi dan kami masih lakukan pemeriksaan, apakah ada keterkaitan dengan saksi-saksi di sekitar TKP," kata dia.

Mengenai kejadian ini berkaitan dengan aksi teroris atau tidak, dia juga belum bisa memastikan. Namun, kata dia, aksi teroris biasanya mencari korban dan membahayakan orang sekitar. Sedangkan ledakan ini tidak terlalu besar dan tidak ada korban jiwa. Namun, pendalaman dugaan aksi teroris tetap didalami.

"Kalau teroris biasanya selalu mencari korban dan bahannya biasanya selalu membahayakan untuk orang sekitarnya. Ini kalau kita lihat tidak ada dampak korban, baik manusia, hanya fisik ban mobil. Masih jauh. Kalau untuk teroris kita belum menyimpulkan dan butuh pendalaman," kata dia.

Dalam kesempatan ini dia mengatakan, lima orang yang dimintai keterangan. Namun, dia belum bisa menyebut lima orang yang diperiksa. "Biarkan kami bekerja," pungkas Heru.