Bagi Leclerc, Tidak Berlutut di Sirkuit Bukan Berarti Tak Mendukung Black Lives Matter
JAKARTA - Menjelang balapan Formula 1 pertama musim ini di Austria, Minggu, 5 Juli kemarin, seluruh 20 pebalap datang bersama-sama untuk gerakan melawan rasisme atau Black Lives Matter.
Namun, keputusan bulat untuk berlutut sebelum perlombaan tidak dapat dicapai bagi semua 20 pebalap. Masing-masing akhirnya dibiarkan untuk memutuskan secara individu apa yang akan mereka lakukan.
Sebagian besar pebalap memang berlutut. Rinciannya adalah 14 melakukannya dan hanya enam - Charles Leclerc, Max Verstappen, Carlos Sainz, Danil Kvyat, Antonio Giovinazzi dan Kimi Raikkonen - yang berdiri.
Leclerc menjelaskan di Twitter alasan dirinya tidak bertekuk lutut di sirkuit sebelum balapan dimulai.
"Seluruh 20 pebalap bersatu dengan tim mereka melawan rasisme dan prasangka, pada saat yang sama merangkul prinsip-prinsip keanekaragaman, kesetaraan dan inklusi, mendukung komitmen Formula 1 dan FIA," tulis pebalap Ferrari itu.
"Saya percaya bahwa yang penting adalah fakta dan perilaku dalam kehidupan sehari-hari kita daripada gerakan formal yang bisa dianggap kontroversial di beberapa negara.
"Saya tidak akan bertekuk lutut, tetapi ini tidak berarti sama sekali bahwa saya kurang berkomitmen dibandingkan orang lain dalam pertarungan melawan rasisme," kicau Leclerc.
Pada balapan itu, seluruh 20 pembalap mengenakan t-shirt bertuliskan anti-rasisme.
Adapun hasil akhir balapan di Sirkuit Red Bull Ring memperlihatkan dominasi pebalap Mercedes Valtteri Bottas. Pebalap Finlandia itu tampil sempurna mentransformasikan pole position dan memimpin sepanjang lomba menggunakan mobil Mercedes W11 ber-livery hitam.
Bottas kini memimpin perolehan poin pebalap dengan 25 poin, berjarak 13 poin dari Hamilton yang finis kedua namun diganjar penalti karena insiden senggolan dengan pebalap Red Bull Alexander Albon sehingga harus puas di P4.
Peringkat dua klasemen ditempati pebalap Ferrari Charles Leclerc (18) yang finis runner-up berkat penalti Hamilton, diikuti oleh Lando Norris (16), yang meraih podium perdananya di F1 bersama McLaren.