Beratnya Jadi Korban Pelecehan Seksual, Sara Fajira: Akting Aja Aku Trauma
JAKARTA - Pengalaman Sara Fajira saat syuting film Balada Sepasang Gila menjadi pengalaman yang tak bisa dilupakan seumur hidupnya. Sara menjadi Lastri yang gila karena diperkosa. Sara tertarik karena ada kampanye anti kekerasan terhadap perempuan di dalamnya.
"Sebagai wanita, walaupun cuma akting, aku bisa merasakan banget bagaimana martabat wanita itu patut dihormarti, bukan dilecehkan. Itu cuma akting aja aku kebawa. Kalau aku beneran dilecehkan aku nggak tahu harus seperti apa. Semoga tidak pernah terjadi di hidup aku," katanya.
Sara mengaku pelecehan adalah mimpi buruk bagi wanita. Saat adegan diperkosa, Sara mengaku kehilangan kata.
"Aku cuma bisa nangis, nggak bisa ngomong, nggak bisa mengungkapkan perasaan. Padahal itu cuma akting. Aku nggak bisa bayangkan perasaan korban pelecehan seksual. Karena itu aku merasa ini penting diangkat dalam film. Biar bukan cuma wanita saja yang peduli. Lelaki harus paham ini bisa bikin trauma," tegasnya.
Baca juga:
Lantas, bagaimana rencana Sara Fajira ke depan? Apakah akan fokus akting atau melanjutkan karir musiknya?
"Di film aku tetap ingin produktif. Mengembangkan aktingku yang masih kurang. Aku sering nonton ulang akting aku biar tahu salahku dan jadi koreksi untuk mengembangkan pengalaman akting. Pengin merasakan main film di layar lebar. Untuk musik aku berharap lancar, nyanyi, akting, treatikal, semua aku ingin mencobanya," tegas Sara Fajira.