Kala Presiden Jokowi Bertanya Kesiapan Penanganan Kebakaran Hutan

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) hadir dalam peringatan hari ulang tahun (HUT) Bhayangkara ke 74. Jokowi menjadi inspektur upacara yang dilakukan secara virtual karena dalam kondisi pandemi COVID-19.

Dalam kesempatan ini, Jokowi mempertanyakan situasi keamanan enam wilayah di Indonesia. Terutama terkait dengan kasus kebarakan lahan dan hutan (Karhutla) dan penanganan COVID-19.

Momen tersebut bermula ketika Kapolri Jenderal Idham Aziz mempersilahkan Jokowi untuk menyapa enam Kapolres yang ikut hadir dalam perayaan tersebut, di antaranya, Sabang, Marauke, Pulau Pisang, Rotendau, Talaud, dan Gunung Kidul.

Pada kesempatan itu, Kapolres Sabang AKBP Muhammadun menjadi orang pertama yang dilontakan pertanyaan oleh Jokowi. Pertanyaan pun seputar ada tidaknya insiden kebakaran hutan.

"Ada kebakaran di Sabang?"," kata Jokowi bertanya.

Lantas, Kapolres Sabang AKBP Muhammadun langsung menjawabnya. Tetapi, dia lebih menjelaskan terkait kondisi tempat wisata yang masih sepi walaupun sudah dibuka untuk umum.

"Siap untuk sementara wisata sudah dibuka ya tapi masih agak sepi bapak Presiden demikian," jawab AKBP Muhammadun.

Mendengar jawaban tersebut, Jokowi langsung berpesan kepada seluruh jajaran Polda maupun Polres untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran. Bahkan, dalam penanganan kasus kebakaran hutan diminta untuk tegas.

Kemudian, Jokowi beralih ke Kapolres Pulang Pisau, AKBP Yuniar Ariefianto. Pada kesempatan itu, antisipasi terjadinya kebakaran menjadi perhatian utama. Sebab, wilayah tersebut kerap terjadi peristiwa kebakaran hutan. Terlebih pada saat musim kemarau.

"Sudah masuk ke musim kemarau juga? Ini hati-hati pulau pisang juga sering terjadi kebakaran. Ada?," tanya Jokowi.

"Siap Pak presiden sampai saat ini masih zero kebakaran, dan kami persiapan untuk rencana food estate," jawab AKBP Yuniar Ariefianto.

Selanjutnya, Jokowi berpindah melontarkan pertanyaan kepada Kapolres Talaud. Dalam kesempatan itu, Jokowi mempertanyakan kondisi keamanan wilayah secara keseluruha.

Tetapi, Kapolres Talaud justru menjawab jika kemanan Kepulauan Talaud aman selama 1X24 jam. Sehingga, Jokowi menegurnya dan kembali mempertanyakan perkara yang paling berat selama tahun 2020.

"Jangan hanya 1x24 jam, yang tahun ini 2020 sampai Juni yang paling berat apa?," tanya Jokowi yang langsung dijawab kejadian yang paling banyak terjadi adalah perkara penganiayaan.

Berikutnya, Kapolres Rotendau menjadi target pertanyaan selanjutnya. Jokowi juga memintanya untuk menjelaskan soal keamanan wilayah. Sehingga, dijelaskan jika tidak ada perkara yang menonjol atau keamanan terbilang kondusif.

"Sekaligus kami laporkan untuk keamanan di wilayah hukum polres Rotendau alhamdulilah kondusif tidak ada kejadian menonjol dan tidak ada kasus yang membahayakan bagi masyarakat Rotendau," ungkap Kapolres Rotendau.

Pertanyaan soal penanganan COVID-19

Sementara, pada kesempatan selanjutnya, Jokowi mempertanyakan terkait dengan penanganan COVID-19 di wilayah Gunung Kidul dan Marauke. Mendengar pertanyaan itu, kedua Kapolres secara bergantian menjelaskan jika penanganan berjalan dengan baik.

Bahkan, Kapolres Gunung Kidul sempat menjelaskan jika saat ini kasus sembuh semakin banyak. Hanya, tecatat masih ada beberapa pasien yang sedang menjalani perawatan intensif.

"Saat ini masih ada empat pasien yang dirawat di RSUD Wonosari dan Alhamdullilah sudah banyak yang sembuh. kemudian untuk kerjasama dengan Pemda Gunungkidul kami juga melibatkan TNI kemudian anggota Polri di lapangan untuk sama-sama mengedukasi masyarakat untuk mencegah terhadap penyebaran COVID-19," papar Kapolres Gunung Kidul.

Serupa, Kapolres Marauke juga menjelaskan terkait penanganan COVID-19 disebutkan jika belasan pasien positif yang sebelumnya dirawat kini sudah dinyatakan sembuh. Selain itu, dikatakan juga persentase angka kejahatan di Marauke turun 30 persen.

"Sebagai evaluasi tiga bulan terkahir selama masa pandemi situasi kriminalitas menurun 30 persen. Sedangkan untuk penanganan Covid-19 untuk kabupaten Merauke mulai tanggal 22 Maret sampai hingga saat ini ada 16 kasus Covid-19 dan alhamdulilah puji Tuhan sekarang semuanya sudah sembuh artinya sudah nol pasien COVID-19," ungkap Kapolres Marauke.