Bentuk Kepedulian Gojek Bagi 430 Karyawannya yang Terimbas PHK

JAKARTA - Belum lama ini perusahaan ride-hailing Gojek memutuskan untuk menutup dua layanannya yakni GoLife dan GoFood Festival. Dampak dari keputusan ini, Gojek harus mem-PHK 430 orang karyawan.

Sebagai bentuk kepedulian dan solidaritas, Gojek menggelar pelatihan gratis bagi para mitranya yang terkena PHK. Diharapkan program solidaritas ini dapat membantu mereka untuk mengembangkan usahanya di masa mendatang.

"Untuk itu izinkanlah kami memberikan apresiasi atas kemitraan yang sudah terjalin selama ini dengan bapak dan ibu sekalian. Kami menawarkan Program Solidaritas Mitra Covid-19,” tulis Co-CEO Gojek Kevin Aluwi dan Andre Soelistyo melalui surat yang ditujukan kepada para mitra GoLife dan GoFood Festival, Jumat, 26 Juni.

Dijelaskan bahwa program ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan melalui pelatihan online yang diharapkan dapat menjadi bekal bermanfaat bagi para mitra memperoleh penghasilan tambahan. 

"Dari lubuk hati yang paling dalam, kami berterima kasih atas kemitraan dan dukungan Bapak dan Ibu sekalian. Kami percaya Bapak dan Ibu akan terus bisa berkarya dan tetap menjadi andalan masyarakat Indonesia," lanjutnya.

Beragam keterampilan telah disediakan, sebagai bentuk tanggung jawab Gojek di masa akhir bakti para mitranya. Program keterampilan yang disiapkan, mulai dari pelatihan memulai usaha rumahan, pemanfaatan sosial media untuk usaha hingga memulai bisnis kuliner. 

Pemberian pelatihan ini disampaikan bagi seluruh Mitra Business Partner (BP) dan Service Provider (SP) BP, dengan pilihan materi kelas yang telah dikurasi. Bagi mitra penyandang disabilitas, Gojek juga telah menyiapkan pelatihan khusus melalui kerja sama dengan DNetwork.net - jaringan kerja Disabilitas.

Gojek juga memberikan dana tunai bagi mitra aktif yang memenuhi kriteria untuk menopang kebutuhan sehari-hari di masa transisi. Adapun layanan GoLife akan berakhir pada 27 Juli mendatang. 

Layanan GoMassage dari GoLife (dok. Gojek)

Ubah Strategi Bisnis

GoJek mengumumkan strategi perusahaan untuk memprioritaskan bisnis inti sebagai bagian dari rencana jangka panjang menghadapi pandemi COVID-19, dengan fokus pada layanan uang elektronik, transportasi serta pengiriman makanan dan minuman untuk memastikan keberlanjutan bisnis.

"Fokus kami pada bisnis inti adalah untuk memastikan pertumbuhan GoJek secara berkesinambungan dan mampu bertahan di tengah pandemi ini yang kita tidak tahu kapan berakhir. GoJek berupaya menjaga ekosistem secara keseluruhan agar tetap mampu memberikan dampak sosial secara luas kepada sekitar 2 juta mitra dan 500.000 UMKM," ujar Kevin dan Andre.

Kedua Co-CEO mengungkapkan layanan bisnis inti yaitu transportasi online (GoRide dan GoCar), lalu pesan-antar makanan dan kebutuhan pokok (GoFood), serta dompet digital (GoPay) sangat dibutuhkan oleh masyarakat di tengah pandemi. Menyusul strategi yang diumumkan ini, GoJek akan mengkonsentrasikan sebagian besar sumber daya untuk mendukung bisnis inti.