Update COVID-19 per 24 Juni: Penularan Kasus Baru Disebabkan Tak Gunakan Masker
JAKARTA - Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto (Yuri) memaparkan perkembangan kasus per Rabu, 24 Juni pukul 12.00 WIB. Terjadi penambahan kasus konfirmasi positif sebanyak 1.113 pasien hari ini. Total kasus positif menjadi 49.009 orang.
Kemudian, pasien meninggal hari ini bertambah 38 orang, sehingga menjadi 2.573 pasien. Ada penambahan sebanyak 417 pasien sembuh, sehingga total menjadi 19.658 pasien.
Angka kasus baru terbanyak pada hari ini, berada di Provinsi Jawa Timur dengan 183 kasus, sehingga totalnya mencapai 10.298 orang. Lalu, provinsi terbanyak kedua berada di DKI Jakarta dengan kenaikan 158 kasus dan total menjadi 10.404 kasus. Meski begitu, jumlah akumulasi kasus COVID-19 di DKI masih menjadi yang tertinggi.
Kemudian, Sulawesi Selatan dengan kenaikan 132 kasus dan total 4.062 kasus, Maluku Utara dengan kenaikan 95 kasus dan total 465, serta Kalimantan Selatan dengan kenaikan 90 kasus dan total 2.685 kasus.
Dari 34 Provinsi yang melaporkan, ada 18 provinsi melaporkan kasus baru di bawah 10. Dari provinsi tersebut, 5 di antaranya melaporkan bahwa hari ini tidak ada penambahan kasus baru.
"Bahkan, beberapa provinsi melaporkan kasus sembuh lebih banyak dibanding dengan kasus positif terkonfirmasi," kata Yuri di Graha BNPB, Jakarta Timur, Rabu, 24 Juni.
Yuri menjelaskan, kebanyakan kasus baru yang muncul menggambarkan masih ada sumber penularan di masyarakat yang masuk dalam orang tanpa gejala (OTG) namun membawa virus corona di dalam tubuhnya.
"Mereka merasa lebih aman dan sehat. Ini yang tidak disadari. Kemudian masih adanya kelompok rentan yang tidak mematuhi protokol kesehatan, tidak menggunakan masker dan tidak rajin mencuci tangan. Kelompok inilah yang menjadi rentan untuk tertular. Ini memberikan gambaran kasus baru yang muncul," tutur Yuri.
Baca juga:
Berdasarkan perhitungan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, seseorang yang membawa virus namun tidak menggunakan masker dapat menularkan virus corona 100 persen.
Sementara, jika orang yang sakit membawa virus tidak menggunakan masker, dan menjalin kontak dekat dengan orang lain yang menggunakan masker, penularan akan turun menjadi sekitar 70 persen.
Kemudian, apabila orang yang yang membawa virus ini menggunakan masker dan orang lain di sekitarnya tidak menggunakan masker, maka penularan akan turun menjadi sekitar 5 persen. Namun, apabila dua-duanya menggunakan masker, maka kemungkinan penularan turun drastis menjadi 1,5 persen.
"Inilah yang meyakinkan kita bahwa menggunakan masker adalah cara yang paling tepat. Gunakanlah masker secara benar, menutup hidung dan mulut dengan baik. Ini yang harus menjadi perhatian kita bersama," jelas Yuri.
Lebih lanjut, total spesimen yang sudah diperiksa sebanyak secara akumulatif sebanyak 689.452. Rinciannya, 673.492 spesimen diperiksa menggunakan real time polymerase chain reaction (RT-PCR) dan 15.960 spesimen diperiksa menggunakan tes cepat molekuler (TCM).
Pemeriksaan ini dilakukan di 121 laboratorium RT-PCR aktif, 100 laboratorium TCM, dan 250 laboratorium jejaring. Tingkat kasus positif sebesar 11,8 persen dari seluruh pemeriksaan yang dilakukan.
Kemudian, data pasien dalam pengawasan (PDP) yang saat ini masih diawasi mencapai 13.069 orang. Sedangkan, orang dalam pemantauan (ODP) yang saat ini masih dipantau mencapai 36.648.