Mensos Risma Minta Penanganan Banjir Nias Utara Dilakukan dengan Cepat

JAKARTA - Menteri Sosial Tri Rismaharini menginstruksikan jajarannya untuk merespons cepat penanganan bencana banjir di Kabupaten Nias Utara, Provinsi Sumatera Utara dengan menurunkan Taruna Siaga Bencana (Tagana) yang melakukan operasi tanggap darurat.

Mensos menyampaikan ungkapan simpati dan doa agar masyarakat Nias Utara mendapat kekuatan dan kesabaran.

“Saya juga sudah perintahkan agar dikirimkan bantuan logistik untuk para penyintas banjir. Saya turut prihatin dengan kejadian ini, semoga saudara-saudara kita di Nias bersabar, dan mudah-mudahan kondisi segera pulih,” kata Risma dalam keterangannya di Jakarta, dilansir Antara, Rabu, 18 Agustus.

Dalam pelaksanaan operasi tanggap darurat, Tagana melakukan koordinasi dengan dinas sosial, para relawan, dan unsur-unsur terkait. Dengan sinergi, Tagana turut melakukan evakuasi dan asesmen terhadap korban bencana, serta penyelamatan korban dari kondisi tidak aman ke tempat yang lebih aman.

Melalui Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial telah disalurkan bantuan logistik tanggap darurat untuk korban bencana banjir Kabupaten Nias Utara berupa makanan siap saji sebanyak 900 paket, makanan anak 420 paket, matras 200 lembar, kasur 150 lembar, selimut 300 lembar, family kits 300 paket, kids ware 100 paket, food ware 100 paket.

“Total bantuan senilai Rp433.747.420. Saya berharap, bantuan dari Kemensos bisa mengurangi sebagian beban masyarakat terdampak,” kata Risma.

Atas arahan Mensos pula, dua Unit Pelayanan Teknis (UPT) Kementerian Sosial di Medan, yakni Balai Karya Bahagia dan Balai Insyaf, menerjunkan tim ke lokasi bencana dan menyalurkan bantuan.

Tepat pada Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke-76, Balai Karya Bahagia Medan membawa obat-obatan yang dibutuhkan ke Pos Pengungsi Desa Awa'ai. Obat diserahkan langsung oleh Kepala Balai Karya Bahagia Medan Lyana Siregar kepada Kepala Puskesmas UPTD Awa'ai Dewi Rini Astuti disaksikan perwakilan Dinas Sosial dan Pos Layanan Kesehatan di lokasi tersebut.

“Dengan obat-obatan ini, harapannya bisa membantu dari aspek medis dan membantu warga setempat,” kata Lyana Siregar. Selain itu, Balai Karya Bahagia Medan juga melakukan Layanan Dukungan Psikososial (LDP) dengan mengajak bernyanyi anak-anak serta melakukan teknik defusing atau sesi cerita dengan beberapa pengungsi dewasa.