Mengenang Perjuangan Gerilya Jenderal Soedirman Lewat Film yang Dibintangi Adipati Dolken
JAKARTA - Nama Jenderal Sudirman akan terus melekat sebagai pahlawan pejuang kemerdekaan Indonesia. Untuk mengenangnya, Sutradara Viva Westi membuat film Jenderal Soedirman.
Ini adalah film biopik yang menceritakan tentang Jendral Soedirman, pemimpin perang gerilya yang mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia walaupun menderita penyakit paru-paru. Film ini dibintangi oleh Adipati Dolken, Ibnu Jamil, Mathias Muchus, Baim Wong, dan Nugie.
Penggarapan film ini dilakukan sangat serius dengan memakan waktu 50 hari. Padahal film Indonesia rata-rata syuting dilakukan 14-21 hari syuting.
Lokasi syuting film bertempat di empat kota di pulau Jawa yaitu Yogyakarta, Bandung, Magelang, dan Wonosari. Film Jenderal Soedirman ini syuting di 4 kota yaitu Jogja, Bandung, Magelang dan Wonosari.
Film Jenderal Soedirman diawali dari Belanda menyatakan secara sepihak sudah tidak terikat dengan perjanjian Renville, sekaligus menyatakan penghentian gencatan senjata. Pada tanggal 19 Desember 1948, Jenderal Simons Spoor Panglima Tentara Belanda memimpin Agresi militer ke II menyerang Yogyakarta yang saat itu menjadi ibu kota Republik.
Baca juga:
- Serial Animasi Pahlawan Batak Kenalkan 7 Pejuang Kemerdekaan dari Sumatera Utara
- Kunto Aji Sampaikan Pesan Nasionalisme Lewat Lagu Bertema Kemerdekaan
- Mengharukan, Raisa Gabungkan Video Warganet untuk Klip Lagu Love & Let Go
- Eksklusif Garin Nugroho Berbagi Pengalaman Pentas Teater di Belanda dan Jerman Saat Pandemi
Soekarno-Hatta ditangkap dan diasingkan ke Pulau Bangka. Jenderal Soedirman yang sedang didera sakit berat melakukan perjalanan ke arah selatan dan memimpin perang gerilya selama tujuh bulan.
Belanda menyatakan Indonesia sudah tidak ada. Dari kedalaman hutan, Jenderal Soedirman menyiarkan bahwa Republik Indonesia masih ada, kokoh berdiri bersama Tentara Nasionalnya yang kuat.
Soedirman membuat Jawa menjadi medan perang gerilya yang luas, membuat Belanda kehabisan logistik dan waktu. Kemanunggalan TNI dan rakyat lah akhirya memenangkan perang. Dengan ditanda tangani Perjanjian Roem-Royen, Kerajaan Belanda mengakui kedaulatan RI seutuhnya.