Kemenangan Binder di GP Austria 'Buah' dari Keberanian dan Kenekatan
JAKARTA - Brad Binder membawa KTM berjaya di sirkuit kandangnya setelah keberanian dan kenekatan sang pebalap Afrika Selatan itu berbuah kemenangan di Grand Prix Austria pada Minggu, 16 Agustus.
Pebalap yang menjalani tahun keduanya di MotoGP itu nekat bertahan dengan ban slick di tiga lap terakhir saat hujan deras turun di Sirkuit Red Bull Ring, di saat lima pebalap terdepan berganti motor seting ban basah.
Binder dari P6 mendadak menjadi pemimpin lomba dan melibas tiga putaran terakhir tanpa grip dan pengereman yang optimal karena trek licin.
Namun pertaruhannya berbuah suka cita saat Binder menjadi yang pertama melintasi finis, hampir 13 detik di depan rival terdekatnya.
"Terkadang hidup membantu siapa yang berani dan hari ini (keberanian) membuahkan hasil," kata pebalap berusia 26 tahun itu seperti dikutip Reuters dilansir Antara.
Pebalap Ducati Francesco Bagnaia, yang memimpin di hampir sepanjang lomba sebelum berganti motor, mengklaim runner-up. Binder mendapat penalti tiga detik karena melanggar limit trek namun margin dua pebalap terdepan cukup lebar sehingga hal itu tak mengubah hasil balapan.
Rookie Spanyol dan pole sitter Jorge Martin, yang membawa Pramac Ducati menang di trek yang sama pekan lalu, finis ketiga di depan sekira 86.000 penonton yang memadati trek Austria hari itu.
Pebalap tim Yamaha Fabio Quartararo finis ketujuh namun tetap memegang pucuk klasemen pebalap sementara yang sekarang dibayangi oleh Bagnaia dan juara dunia bertahan Joan Mir di peringkat dua dan tiga dengan raihan poin sama atau terpaut 47 poin dari puncak.
Johann Zarco terlempar ke peringkat empat klasemen setelah terjatuh dan gagal menyelesaikan lomba.
Baca juga:
- UNESCO Hapus Taman Nasional Salonga dari Daftar 'Bahaya' Warisan Dunia
- Peneliti Inggris Terkejut saat Ungkap Ritual Pra-perkawinan Hiu Basking
- Batal Beli Misil Anti-kapal Buatan AS untuk Jet Tempur F-15, Jepang Bikin Rudal Sendiri
- Karyawannya Gunakan Roti Hamburger dan Tortilla Kedaluwarsa, McDonald's Korea Minta Maaf
Kemenangan Binder hari itu menjadi yang kedua baginya dalam karier sang pebalap di kelas premier setelah kesuksesan di Brno, Republik Ceko satu tahun lalu ketika ia masih rookie.
"Ini sangat menyeramkan," kata Binder. "Terutama dua lap terakhir.
"Saya masih bisa mendorong cukup keras untuk lap pertama namun segera setelah ban belakang dan depan dingin ini seperti berkendara di atas es.
"Beberapa tikungan kemudian rem karbon saya dingin jadi saya juga tak bisa mengerem. Saya rasa ada seseorang yang menahan saya hari ini karena beberapa kali saya mengira ini sudah berakhir."
Binder mengaku dia hampir masuk dari sisi dalam untuk menyalip para pebalap terdepan di dua lap terakhir ketika ia merasakan mereka akan masuk ke pit.
Segera setelah dia melihat rival-rivalnya berbelok ke jalur pit, Binder segera memutuskan untuk tetap bertahan di trek dan melanjutkan lomba dengan ban kering.
"Saya tahu tiga atau empat lap tersisa dan saya mengatakan 'OK jika saya bisa tetap di depan maka satu-satunya pebalap yang bisa mengalahkan saya adalah mereka yang juga memilih tetap di luar.
Bagnaia menyalip enam pebalap di lap terakhirnya namun kehabisan waktu untuk mengejar Binder. Sang pebalap Italia mengaku terkesan dengan keberanian rivalnya itu.
"Tentunya Brad melakukan sesuatu yang luar biasa hari ini karena tetap berada di trek dengan ban slick di kondisi ini sangatlah sulit," kata Bagnaia.