Usai Keributan Petugas Imigrasi - Diplomat Nigeria, Kanwil Tingkatkan SOP Pengawasan Orang Asing
JAKARTA - Kakanwil Kumham DKI Jakarta Ibnu Chuldun menjelaskan peristiwa tuduhan penganiayaan terhadap diplomat asal Nigeria oleh petugas imigrasi. Menurut Ibnu, ada kesalahpahaman di antara masing-masing pihak.
"Kedua pihak mengaku salah paham dan sepakat menyelesaikan permasalahan ini.” Kata Ibnu kepada VOI, Kamis 12 Agustus.
Untuk memastikan persoalan ini selesai, diakan pertemuan antara duta besar Nigeria untuk Indonesia dengan pihak imigrasi.
Dengan adanya peristiwa ini membuat Imigrasi akan meningkatkan standar operasional (SOP) dalam melakukan pengawasan terhadap warga negara asing (WNA).
“Imigrasi juga meningkatkan SOP kegiatan penindakan dan pengawasan orang asing," ujarnya.
Baca juga:
Seperti diketahui, peristiwa kesalahpahaman itu terjadi ketika petugas Imigrasi melakukan pengawasan terhadap diplomat Nigeria di depan apartemen di daerah Kuningan, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
"Saat kejadian, petugas imigrasi melakukan pengawasan dan pengecekan rutin terhadap keabsahan izin tinggal warga negara asing," terang Ibnu.
Pada saat pengecekan, masih kata Ibnu, yang bersangkutan menolak menunjukan identitas atau paspornya kepada tim pengawasan ke imigrasian yang memiliki kewenangan penuh dalam hal tersebut.
"Yang bersangkutan bersikap tidak kooperatif dengan menghardik petugas serta menantang di bawa ke kantor imigrasi untuk pemeriksaan," katanya lagi.
Lebih lanjut Ibnu mengatakan, sesuai dengan aturan ke imigrasian Indonesia, orang asing wajib memperlihatkan dan menyerahkan paspor atau izin tinggal yang dimilikinya kepada pejabat imigrasi yang bertugas dengan membawa tanda pengenal dan surat tugas sesuai SOP pengawasan ke imigrasian.
"Yang bersangkutan menolak menunjukan identitas. Maka petugas imigrasi tidak mengetahui status diplomatik dia. Sehingga dibawa oleh petugas imigrasi ke kantor imigrasi untuk dimintai keterangan," ceritanya.
Namun dalam perjalanan menuju kantor imigrasi, warga Nigeria itu bertindak agresif, seperti berteriak dan meronta. Bahkan dia berusaha memecahkan kaca mobil dengan menggunakan rokok elektrik yang sudah direbut petugas.
Akibat ulahnya itu, salah seorang petugas imigrasi mengalami luka bengkak dan berdarah di bagian bibir sebelah kiri. Setibanya di kantor imigrasi Jakarta Selatan, warga Nigeria bernama Ibrahim itu langsung mengeluarkan identitasnya. Baru diketahui bahwa dia adalah salah satu pejabat diplomat di Kedutaan Nigeria di Jakarta.
"Diplomatik ini baru diketahui petugas imigrasi setelah di kantor imigrasi dan setelah diverifikasi Kementerian Luar Negeri." tutupnya.