Sejarah Sepeda yang Tak Secepat Meningkatnya Tren Hobi Sepeda Kala Pagebluk COVID-19

JAKARTA - Hobi bersepeda meningkat kala pagebluk COVID-19. Tapi tentu saja pesatnya minat hobi bersepeda ini tidak secepat perkembangan sejarah munculnya sepeda modern. Kendaraan roda dua ini sempat berevolusi beberapa kali, yang merupakan hasil dari kumpulan penemuan-penemuan banyak orang.

Akhir-akhir ini, hobi bersepeda semakin diminati banyak orang. Dugaan itu bisa dilihat dari meningkatnya penjualan sepeda.  

Seperti diwartakan Kompas, Salah satu produsen sepeda dalam negeri, PT Roda Maju Bahagia (RMB) mengamini bahwa permintaan sepeda di tengah pagebluk ini meningkat. Pembuat sepeda merek Element MTB, Police Bike, Camp, Ion dan Capriolo ini sedikitnya telah berhasil menjual sekitar 50 persen target penjualan. Adapun target penjualan yang ingin digeber RMB adalah sebanyak 300.000 unit sepeda sampai akhir tahun. 

Chief Executive Officer RMB, Hendra bilang, permintaan sudah mulai melonjak selang beberapa minggu pasca pemberlakuan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jakarta. Tren kenaikannya cukup merata pada kota-kota besar di Indonesia. 

Sejarah

Meningkatnya tren bersepeda akhir-akhir ini tidak sepesat sejarah perkembangan munculnya sepeda modern. Sepeda modern tercipta dari hasil perkembangan teknologi dari banyak penemu. 

Mengutip History, orang yang pertama kali menggagas sepeda adalah bangsawan Jerman, Karl von Drais. Ia membuat pengembangan besar pertama saat menciptakan alat roda dua yang dapat kendalikan pada 1817.

Cetak biru sepeda yang terbuat dari kayu ini belum ada rantai, pedal, apalagi remnya. Sebagai gantinya untuk mengendarai "kerangka" sepeda seberat 23 kg harus didorong dengan kaki mereka sendiri.

Hobby horse 1818 (Sumber: Wikimedia Commons)

Sepeda ini dikenal dengan banyak nama, di antaranya velocipede, hobby-horse, draisine dan running machine, edisi awal inilah yang membuat Drais dikenal luas sebagai Bapak Sepeda. Velocipede hanya menikmati kejayaannya yang singkat sebelum lahirnya berbagai penemuan-penemuan baru yang mengembangkan kendaraan sepeda. 

Awal 1860-an, beberapa penemu Perancis seperti Pierre Lalllement, Pierre Michaux dan Ernest Michaux mengembangkan prototipe sepeda baru. Kali ini sudah ada pedalnya terpasang pada roda depan. Inilah bentukan mesin sepeda pertama. 

Sepeda dengan model ban depan raksasa itu cukup sulit untuk dikendarai. Oleh karena itu, dengan harapan menambah stabilitas, para penemu seperti Eugene Meyer dan James Startley kemudian memperkenalkan model-model baru seperti menggunakan roda depan berukuran besar. 

Sepeda berpedal ini dijuluki penny-farthings atau ordinaries yang menjadi sangat populer selama 1870-an sampai 1880-an. Pada era ini juga klub-klub sepeda pertama dan balapan mulai terbentuk. Peristiwa bersejarah pada era ini datang dari pria asal Inggris, Thomas Stevens yang berkeliling mengendarai ordinaries keliling dunia.

Penny Farthing (Sumber: Wikimedia Commons)///

Namun, sepeda dengan dudukan tinggi tersebut dinilai masih terlalu berbahaya untuk dikendarai bagi kebanyakan orang. Akhirnya pada 1885, warga Inggris John Kemp Starley menyempurnakan desain sepeda yang lebih aman. 

Pada era Starley teknologi rantai mulai diterapkan pada sepeda dan besaran roda bisa disamakan. Setelah itu, perkembangan fitur seperti rem dan ban mengikutinya yang menjadi cikal bakal lahirnya sepeda modern.