Viral Aduan Warga soal Bikini Atlet Voli Pantai Olimpiade, KPI: Jangan Berlebihan, itu Konteks Olahraga

JAKARTA - Viral aduan warga soal bikini atlet voli pantai Olimpiade Tokyo 2020. Warga ini mempersoalkan sisi vulgar.

Komisioner KPI Nuning Rodiyah menyebut kritik soal bikini atlet voli pantai berlebihan. Menurutnya penanyangan Olimpade sangat proporsional.

“Tidak ada pelanggaran, tidak ada eksploitasi. Konteksnya olahraga,” ujar Nuning dihubungi VOI, Rabu, 4 Agustus. 

 Memang bila merujuk pada budaya ketimuran, bikini atlet voli pantai bisa saja dianggap tidak sopan. Tapi kembali lagi, bikini atlet voli pantai sesuai konteks olahraga.

“Berlebihan menyikapi konteks olahraga. Kalau kategori olahraga semua clear, tidak perlu bluring, aneh kalau bluring,” sambungnya. 

Bagi Nuning, yang menjadi pekerjaan rumah bagi KPI adalah mengedukasi publik agar bisa membedakan program siaran. Bila mengandung eksploitasi seperti bagian tubuh atau konten kekerasan maka perlu dikritisi.

“Kami tetap mengharapkan masyaakat kritis apabila ada tayangan eksploitasi, paha, dada, bokong itu boleh kritik. Kalau dalam konteks olahraga sebaiknya sudah sesuai apa yang digunakan atlet, masyarakat kita dorong kritis pada konteks yang tepat,” ujar Nuning.

KPI menurutnya saat ini banyak menerima pengaduan soal muatan program sinetron hingga variety show juga tayangan infotainment. Hal-hal yang melanggar pedoman dan aturan siaran bakal ditindaklanjuti KPI. 

Sebelumnya beredar tangkapan layar pojok aduan KPI oleh warga. Dia mempersoalkan bikini atlet voli pantai dan meminta KPI memerintahkan televisi yang menyiarkan Olimpiade melakukan penyensoran.

“Penayangan Olympic di TV memang baik, namun untuk kategori olahrga volleyball wanita, para pemainnya menggunakan bikini dan hal ini tidak baik untuk disiarkan,” kata pengadu.