Masyarakat Kawasan Hutan Diyakini bisa Kelola SDA Tanpa Rusak Ekosistem
JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel, mengaku optimis akan terbangun suatu kemandirian masyarakat dalam mengelola potensi sumber daya alam yang ada disekitar kawasan hutan konservasi tanpa menggangu serta merusak ekosistem hutannya.
Menurut dia, masyarakat bisa bersahabat dengan alam dan menjadikan hutan sebagai aset ekonomi yang harus dirawat dan dilestarikan. Apalagi saat ini sudah dilakukan edukasi secara masif oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengenai pemanfaatan hutan tanpa merusak kawasan hutan dan ekosistimnya.
"Saya berdiskusi dengan ibu Siti Nurbaya sebagai Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia, salah satu pembahasannya yakni mengenai bagaimana agar hutan konservasi bisa memberdayakan desa-desa yang menjadi penyanggahnya. Memastikan keberlangsungan hidup masyarakat yang sudah sejak lama menggantungkan hidup mereka kepada keberadaan sumber daya hutan di dalam dan sekitar kawasan hutan," ucap Rachmat Gobel dikutip dari dpr.go.id, Sabtu 13 Juni.
Baca juga:
Rachmat melanjutkan, terdapat Taman Nasional Bogani Nani Wartabone yang memiliki beragam keanekaragaman hayati. Masyarakat yang tinggal di desa-desa penyangga hutan konservasi di sekitar kawasan hutan tersebut harus ikut berperan aktif dalam melindungi, melestarikan dan memanfaatkan kekayaan hutan.
"Sebagai contoh, masyarakat bisa menyadap pohon aren untuk diolah menjadi gula aren, melakukan wisata edukasi penangkaran Burung Maleo sebagai satwa endemik di Sulawesi yang hampir punah. Serta wisata susur hutan, dimana budaya dan cara hidup masyarakat yang masih tradisional itu bisa menjadi pilihan menarik wisatawan lokal dan mancanegara," kata dia.