Perusahaan Menara dari Grup Djarum Milik Konglomerat Hartono Bersaudara Dapat Fasilitas Pinjaman Rp504 Miliar dari MUFG Bank
JAKARTA - Perusahaan ,enara telekomunikasi milik Grup Djarum, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), mendapat fasilitas pinjaman berjangka dari MUFG Bank, Ltd Cabang Jakarta. Penandatangan perjanjian dilakukan pada 14 Juli 2021 lalu.
Sekretaris Perusahan TOWR, Irfan Ghazali menjelaskan, penandatanganan perjanjian fasilitas pinjaman ini dilaksanakan melalui anak usaha perseroa, PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo), yang sahamnya 99,99 persen dimiliki perseroan. Keseluruhan jumlah fasilitas pinjaman tersebut senilai 34,80 juta dolar AS atau sekitar Rp504,60 miliar.
"Tujuan atas perjanjian fasilitas adalah untuk tujuan umum perusahaan Protelindo namun termasuk tidak terbatas untuk pembiayaan kembali," kata Irfan, dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, dikutip Rabu 21 Juli
Jangka waktu fasilitas pinjaman ini sampai dengan 14 Juli 2025 mendatang dengan hukum yang berlaku di wilayah Republik Indonesia. Menurut Irfan, tidak terdapat dampak material terhadap operasional, hukum, kondisi keuangan maupun kelangsungan usaha terhadap perjanjian fasilitas kredit ini.
Baca juga:
- Konglomerat Hartono Bersaudara Si Pemilik Harta Rp560 Triliun Pastikan Karyawan PT Djarum Dapat THR Sekali Gaji
- Perusahaan Menara dari Grup Djarum Milik Konglomerat Hartono Bersaudara Berencana Mengakuisisi Solusi Tunas Pratama
- Kabar Gembira, Perusahaan Menara dari Grup Djarum Milik Konglomerat Hartono Bersaudara Bakal Bagi Dividen Rp1,4 Triliun
- Perusahaan Menara dari Grup Djarum Milik Konglomerat Hartono Bersaudara Raup Laba Rp2,84 Triliun di 2020
Sebagai informasi, TOWR membukukan perolehan laba bersih sebesar Rp789,23 miliar di tiga bulan pertama 2021. Dari sisi pendapatan bersih tercatat sebesar Rp1,96 triliun dengan laba operasional sebesar Rp1,25 triliun.
Pada kuartal I 2021, total aset TOWR tercacatat sebesar Rp36,71 triliun yang terdiri dari liabilitas sebesar Rp25,81 triliun dan ekuitas sebesar Rp10,87 triliun.