Sekolah di Yogyakarta Diajukan sebagai Tempat Karantina COVID-19

JAKARTA - Berbagai upaya untuk pemenuhan fasilitas penanganan terus dilakukan Satgas Penanganan COVID-19 Yogyakarta, salah satunya penggunaan gedung sekolah. Saat ini sudah ada tujuh gedung sekolah yang diajukan untuk tempat karantina.

"Sudah ada sekitar tujuh yang diajukan. Kami tunggu pengajuan dari kelurahan. Apakah ada penambahan atau tidak," kata Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, dilansir Antara, Kamis, 15 Juli.

Menurut dia, gedung sekolah terutama SD yang tersebar hampir merata di tiap kelurahan dapat digunakan sebagai tempat karantina bagi warga yang sehat, namun di rumahnya sedang ada pasien terkonfirmasi positif yang menjalani isolasi mandiri.

"Jadi, yang nantinya menempati gedung-gedung sekolah ini adalah warga yang sehat yang di rumahnya sedang ada pasien isolasi mandiri," katanya.

​​

Tujuannya memisahkan warga yang sehat dengan pasien sehingga penularan dapat dicegah. "Jika dipaksakan tinggal serumah padahal kondisi rumah tidak memungkinkan, maka bisa saja terjadi penularan. Ini yang kami coba hindari," katanya.

Meskipun sehat dan sudah dipisahkan dari pasien yang terkonfirmasi positif, namun warga yang menjalani karantina di gedung sekolah tetap diminta mematuhi protokol kesehatan.

"Bagaimanapun juga, tetap harus isolasi ketat selama lima hari untuk memastikan tidak ada penularan. Protokol kesehatan tetap harus dipatuhi," katanya.

Pemantauan karantina di gedung sekolah tersebut akan dilakukan oleh Satgas Penanganan COVID-19 yang ada di kelurahan.

Sejumlah gedung sekolah yang nantinya digunakan sebagai tempat karantina pun harus memenuhi syarat tertentu seperti luas halaman.

"Itu jadi pertimbangan dari Satgas di kelurahan karena tidak semua gedung sekolah itu memiliki halaman luas," katanya yang menyebut sudah ada izin dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga terkait penggunaan gedung sekolah untuk karantina.

Hingga Rabu, 14 Juli, total kasus aktif COVID-19 di Kota Yogyakarta tercatat 4.213 kasus setelah pada hari tersebut terdapat penambahan 376 kasus baru, dengan 233 pasien sembuh atau selesai isolasi dan delapan pasien meninggal dunia.