Konglomerat Vietnam Pemilik Vinfast, Ingin Bersaing Lawan Dominasi Tesla

JAKARTA – Vinfast, unit otomotif VinGroup milik miliarder Pham Nhat Vuong asal Vietnam, kini meluncurkan model kendaraan listrik terbarunya. Model itu bahkan mulai ditawarkan di seluruh show room di Amerika Utara dan Eropa pada Maret tahun depan. Vinfast siap menantang Tesla secara global.

Perusahaan itu menyatakan telah merekrut eksekutif senior dari produsen mobil besar seperti Tesla, BMW, Porsche, Toyota dan Nissan dalam mengejar tujuannya menjadi perusahaan mobil listrik pintar global.

“Dengan mobil listrik pintar yang didukung oleh penelitian dan kemampuan produksi VinFast yang telah terbukti, kami yakin bahwa VinFast dapat menjadi pesaing kompetitif dengan merek-merek terkemuka di AS saat ini,” kata Jeremy Snyder, chief growth officer untuk Vinfast US.

Snyder adalah mantan kepala bisnis global dan pengembangan di Tesla, di mana ia bekerja di berbagai posisi manajemen senior selama lebih dari satu dekade hingga 2018.

Vinfast mengatakan perusahaan telah mendirikan cabangnya di seluruh AS, Kanada, Prancis, Jerman dan Belanda dalam mempersiapkan peluncuran global kendaraan listrik barunya. Jajaran ini akan diluncurkan pada bulan Oktober, dengan dua model mobil listrik pintar VF e35 dan VF e36 akan diluncurkan untuk dijual secara global pada Maret 2022, katanya.

Perusahaan tersebut bertujuan untuk menjual 56.000 kendaraan listrik pada tahun 2022. Akan tetapi target tersebut dipotong menjadi 15.000 unit karena kekurangan chip global, Reuters mengutip ketua Vingroup Vuong, 52, mengatakan pada pertemuan tahunan perusahaan bulan lalu.

Selain manufaktur mobil, Vuong memiliki kepentingan di bidang real estat, ritel, elektronik konsumen, dan perawatan kesehatan melalui Vingroup, konglomerat terbesar di Vietnam berdasarkan nilai pasar. Dia menduduki peringkat pertama orang terkaya di Vietnam dengan kekayaan bersih 7,3 miliar dolar AS (sekitar Rp 105,5 triliun rupiah), menurut Daftar Miliarder Dunia yang diterbitkan pada bulan April lalu.