Stok Vaksin COVID-19 Habis, Kadinkes Machli Riyadi: Antusias Vaksinasi Warga Banjarmasin Tinggi
BANJARMASIN - Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Machli Riyadi menyatakan, pihaknya saat ini kehabisan stok vaksin COVID-19 untuk program vaksinasi tahap ke-3 bagi masyarakat umum.
Alhasil, pelaksanaan vaksinasi di puskesmas sementara ini ditutup hingga ada kiriman vaksin lagi dari pemerintah pusat. "Saat ini stok vaksin kosong di Dinkes, belum dapat tambahan dari pemerintah pusat," ujarnya di Banajrmasin dilansir dari Antara, Selasa, 13 Juli.
Antusias warga untuk divaksinasi mulai naik hingga harus antri panjang di puskesmas. Kota Banjarmasin sejauh ini memiliki 26 puskesmas dan satu rumah sakit, yakni RS Sultan Suriansyah sebagai lokasi pemberian vaksin.
"Kita harap warga bersabar, kita sudah minta tambahan vaksin ke pemerintah provinsi untuk diteruskan ke pusat," ujarnya.
Baca juga:
- Pemerintah Berjibaku Tangani Pandemi, Moeldoko: Jangan Jadi Lalat Politik Pengganggu Penanganan COVID-19!
- Moeldoko: Bukan Luhut atau Airlangga, Panglima Tertinggi Penanganan COVID-19 Adalah Presiden Jokowi!
- Staf KSP Saweran Rp150 Juta Saat Moeldoko Ulang Tahun, Hasilnya untuk Petugas Pemakaman
- Kapolda Papua Jenguk Briptu Kenny Korban Penembakan KKB Usai Operasi Angkat 3 Proyektil
Jika sudah mendapatkan tambahan vaksin, pelaksanaan akan kembali dimaksimalkan hingga seluruh masyarakat Kota Banjarmasin divaksinasi.
"Karena vaksinasi ini penting untuk membentuk kekebalan secara kelompok," tuturnya.
Program vaksinasi COVID-19 tahap ke-3 ini dilaksanakan secara umum dengan sasaran usia di atas 18 tahun. Untuk sasaran vaksinasi masyarakat umum ini belum ada data yang pasti, karena total warga di ibu kota provinsi ini sekitar 800 ribu.
"Jadi dari jumlah penduduk di kurangi yang usia dari 17 tahun ke bawah, karena usia dari 0--17 tahun ini kita belum memiliki datanya," papar Machli Riyadi.
Dia pun meminta kepada masyarakat baik yang sudah divaksinasi, apalagi yang belum untuk terus disiplin menerapkan protokol kesehatan, karena kasus COVID-19 di negeri kembali naik signifikan, tidak tertutup kemungkinan akan terjadi pula di Banjarmasin.
Meski saat ini dinyatakan belum ada wilayah di Banjarmasin yang zona merah, namun sudah ada enam kelurahan yang sudah oranye.
"Jadi kehati-hatian harus ditingkatkan," ujarnya.