Kisah Duka dari Belitung, Seorang Dokter Puskesmas Meninggal akibat Terpapar COVID-19 dari Pasiennya
JAKARTA - Seorang dokter di Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dr. Joko Ferdianto (51) meninggal dunia di RSUD Marsidi Judono Belitung akibat terpapar virus COVID-19 dan menjadi tenaga kesehatan (nakes) pertama di daerah itu yang gugur saat pandemi.
"Pasien meninggal dunia pada pukul 02:34 WIB akibat COVID-19 setelah tim medis berusaha melakukan pertolongan," kata Direktur RSUD Marsidi Judono Belitung, dr. Hendra, Sp.An di Tanjung Pandan, dilansir Antara, Selasa, 13 Juli.
Menurut dia dr Joko Ferdianto merupakan tenaga medis pertama di daerah itu yang gugur setelah berjuang melawan COVID-19.
Ia mengatakan pasien datang ke RSUD Marsidi Judono pada Selasa, 13 Juli, dini hari pukul 02.12 WIB dalam kondisi kritis seperti nadi sudah tidak teraba dan tekanan darah atau tensi yang tidak terukur.
Dari riwayat penyakit diketahui pasien memiliki gejala yang mengarah kepada COVID-19 salah satu yang paling menonjol adalah diare.
"Pihak keluarga menyampaikan pasien memang sudah dites usap dengan hasil positif COVID-19," ujarnya.
Baca juga:
- Pou Yuen Bayar Denda Rp10 Juta Gara-gara Langgar PPKM Darurat
- Kabar Gembira, 28 Ribu Warga Cianjur Bisa Tersenyum karena Dapat Bansos Tunai Rp200 Ribu
- Pemilik Apotek di Cianjur: Selain Langka, Harga Tabung Oksigen Naik Rp300 Ribu Menjadi Rp1,8 Juta
- Kabar Duka dari Sukabumi, Bayi Baru Lahir Meninggal Akibat COVID-19
Ia menjelaskan sebelumnya pasien sempat menjalani isolasi mandiri di rumah selama lima hari namun kondisinya terus mengalami perburukan.
"Kemudian pasien datang ke RSUD Marsidi Judono Belitung dan kami langsung melakukan tindakan resusitasi jantung paru namun tidak berhasil beliau dinyatakan meninggal dunia pukul 02.34 WIB," katanya.
Dikatakannya bahwa dr Joko Ferdianto sehari-hari bertugas di Puskesmas Desa Perawas dan diduga terpapar COVID-19 dari sejumlah pasien yang ditanganinya.
"Di puskesmas yang bersangkutan juga melakukan vaksinasi COVID-19 dan penelusuran terhadap pasien-pasien COVID-19. Jadi tidak bisa dipastikan di mana kontaknya karena cukup banyak pasien yang ditangani, sehingga dinyatakan dr Joko Ferdianto adalah seorang pejuang COVID-19," demikian Hendra.