Puan Maharani: Jangan Saling Tuding dan Menyalahkan saat Pandemi
JAKARTA - Ketua DPR RI Puan Maharani mengingatkan seluruh elemen masyarakat membangun optimisme di tengah pandemi COVID-19.
"Jangan saling tuding atau justru menyalahkan pihak-pihak yang sedang dan terus bekerja keras untuk menangani pandemi ini demi menyelamatkan anak bangsa,” ujar Puan kepada wartawan di Jakarta, Senin, 12 Juli.
Menurutnya, segala perbedaan harus dikesampingkan demi melawan virus yang sudah menyusahkan warga negara Indonesia satu tahun ini. Sebab, COVID-19 telah menginfeksi semua suku, agama, ras tanpa pandang bulu.
“Jawab persoalan kemanusiaan ini dengan berempati dan bergotong-royong. Agar kita bisa melakukan yang terbaik untuk ikut membantu menanggulangi wabah ini,” tegas mantan Menko PMK ini.
Terlebih, kata Puan, jumlah kasus COVID-19 di Indonesia kembali meningkat pesat di belakangan ini lantaran adanya virus mutasi baru, varian Delta.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, per Minggu, 11 Juli, ada tambahan 35.094 kasus, sehingga jumlahnya saat ini menjadi 2.491.006 orang. Kemudian, ada penambahan pasien sembuh sebanyak 28.561 orang. Dengan demikian, total pasien yang telah sembuh adalah 2.052.109 orang.
“Kita melihat masih ada harapan untuk Indonesia pulih karena masih ada semangat yang begitu membara untuk saling membantu, semangat mengasihi yang sakit dan menderita, semangat untuk bahu membahu melahirkan solusi di tengah pandemi,” papar Puan.
Baca juga:
- Polisi Pastikan Anak Nia Ramadhani Tak Lihat Proses Penangkapan
- Ada Pemasok Narkoba ke Kalangan Tertentu Usai Kembangkan Kasus Nia Ramadhani, Identitasnya Sudah Terungkap
- Masih Teler 'Digoyang' Sabu Saat Ditangkap Petang, Polisi: Pagi Harinya Nia Ramadhani Sempat Konsumsi
- Hasil Survei: Sebagian Masyarakat Jakarta Telah Terpapar COVID-19, Terbanyak Perempuan dan Orang Gemuk
Lebih lanjut, Puan memaparkan hasil riset Fakultas Psikologi Universitas Indonesia (UI) yang dilakukan pada 26 Mei hingga 2 Juni 2021. Riset ini menunjukkan tingkat resiliensi orang Indonesia pada berbagai tingkat usia cenderung rendah. Padahal, resiliensi masyarakat saat ini sangat diperlukan untuk menghadapi tekanan dan ketidakpastian selama masa pandemi.
Dalam penelitian yang dilakukan secara daring tersebut, daya tahan psikis sebagian besar responden turun dengan cepat setelah mengalami peristiwa emosional yang signifikan. Selain itu, sebagian besar responden tidak tahan terhadap stres maupun sakit.
Mayoritas responden yang diteliti sulit membuat strategi untuk kembali ke keadaan normal setelah mengalami situasi sulit dan terpukul. Bahkan, tidak sedikit yang pesimistis dalam memandang masa depan.
Kondisi itulah yang menggambarkan tingkat kapasitas psikologis individu untuk bangkit kembali dari kesulitan, konflik, ketidakpastian, ataupun kegagalan masyarakat cenderung rendah.
Atas dasar riset tersebut, Ketua DPP PDIP itu mengimbau seluruh komponen bangsa tidak saling tuding, saling serang dan berseberangan. Ia mengingatkan bahwa persatuan dan kesatuan seluruh elemen bangsa sangat dibutuhkan di tengah pandemi.
“Masih banyak energi positif yang murni bangkit dari anak-anak bangsa dan saya yakin akan berkontribusi banyak dalam penanganan pandemi ini. Mari membangun optimisme, jangan saling tuding,” tandas Puan.