Gempa M 5,6 Terjadi di Nias Utara Pagi Tadi, Aktivitas Warga Berangsur Normal
JAKARTA - Warga Kabupaten Nias Utara merasakan getaran lemah saat gempa dengan Magnitudo (M) 5,6 terjadi pada Sabtu, 10 Juli sekitar pukul 09.41 WIB.
"Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nias melaporkan warganya telah beraktivitas seperti biasa pascagempa terjadi," demikian pesan elektronik BNPB yang diterima VOI.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan parameter gempa M5,9 berada di 75 km barat laut Nias Utara, Provinsi Sumatera Utara dengan kedalaman 10 km.
Berdasarkan permodelan BMKG, gempa yang berpusat di laut ini tidak berpotensi tsunami. Selain itu, BMKG juga mengidentifikasi guncangan dirasakan di wilayah Gunung Sitoli dan Kabanjahe yakni II MMI, dan wilayah Nias Utara III-IV MMI.
Modified Mercalli Intensity atau MMI merupakan satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi. BMKG menggambarkan IV MMI guncangan dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.
sedangkan III MMI menggambarkan getaran dirasakan nyata dalam rumah dan terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu. Sementara skala II MMI mendeskripsikan getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Baca juga:
- Tempat Ibadah Ditutup tapi Klub Malam Buka Jadi Sorotan, Ini Penjelasan Walkot Makassar Danny Pomanto
- PPKM Diperpanjang, Mal hingga Kafe di Makassar Harus Tutup Pukul 5 Sore
- Danny Pomanto Tutup Sementara Tempat Ibadah di Makassar saat PPKM, Tapi Klub Malam Boleh Buka
- WHO dan CDC Sebut COVID-19 Varian Delta Jadi Dominan, Vaksinasi Tetap Efektif
Berdasarkan kajian analisis risiko InaRISK, wilayah Kabupaten Nias Utara memiliki risiko bencana gempabumi sedang hingga tinggi dengan luas risiko 97.492 hektar atau sebanyak 11 kecamatan terpapar.
Hingga berita ini dirilis belum ada laporan terkait kerugian maupun korban akibat gempa tersebut, namun petugas BPBD setempat terus melakukan pantauan dan siap siaga apabila terjadi gempa susulan.
BNPB juga mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi gempa susulan. Untuk mengurangi dampak gempa hindari bangunan yang rentan guncangan.
Korban yang jatuh sebagian besar diakibatkan tertimpa reruntuhan bangunan yang roboh karena tidak mampu menahan guncangan gempa.