Gaduh dr Rosaline Irine soal Minta RS Khusus Pejabat, PAN Minta Maaf
JAKARTA - Partai Amanat Nasional (PAN) memberikan teguran keras kepada kadernya yang juga wasekjen partai dr. Rosaline Irine Rumaseuw karena pernyataannya bikin gaduh. Rosaline sebelumnya meminta pemerintah membuat rumah sakit khusus pejabat untuk penanganan COVID-19.
"DPP PAN telah memberikan teguran kepada dr. Rosaline atas pernyataannya yang bersifat pribadi di acara webinar tentang perlunya rumah sakit khusus pejabat. PAN mengucapkan permintaan maaf, karena hal itu bukan dan tidak mewakili sikap partai," ujar Waketum PAN Viva Yoga Mauladi, Kamis, 8 Juli.
Menurut Viva, pernyataan Rosaline tersebut adalah tidak tepat dan terkesan diucapkan karena perasaan sedih dan emosional.
Alasan sikap yang tidak tepat, kata dia, karena seharusnya sesuai pasal 28H UUD 1945 setiap orang berhak memperoleh pelayanan kesehatan. Tanpa diskriminasi dan sekat stratifikasi sosial, apakah pejabat atau masyarakat, kaya atau miskin.
"Jadi implementasi public services harus adil dan setara," sambung juru bicara PAN ini.
Viva menyebut, dr. Rosaline merasa sedih karena ada anggota fraksi PAN DPR dapil Papua, John Mirin dan beberapa kawannya di partai politik lain meninggal karena tidak tertangani lebih cepat di rumah sakit yang memang kondisinya sudah full capacity.
"Dr. Rosaline itu orang baik. Siapapun yang meminta pertolongan, akan semampunya ditolong, terutama yang terjangkit COVID-19. Tentu dia akan sedih jika ada saudara separtai atau kawannya harus wafat karena COVID-19," papar Viva.
Namun Wakil Ketua Komisi IV DPR itu meminta masyarakat tidak perlu ragu atas sikap PAN dalam memerangi wabah COVID-19. PAN, kata dia, akan terus bersama pemerintah dan masyarakat untuk berjuang memberantas pandemi, khususnya dalam program vaksinasi.
"Kita berjuang bersama dan berdoa agar pandemi COVID-19 segera berakhir di bumi pertiwi," ujar Viva.
Baca juga:
Sebelumnya, dr. Rosaline Irine Rumaseuw, meminta pemerintah menyediakan rumah sakit khusus pejabat negara ataupun anggota dewan yang terinfeksi COVID-19.
Pasalnya, beberapa hari belakangan ini banyak anggota DPR dan pejabat negara lainnya tumbang melawan virus mematikan itu. Bahkan berseliweran berita duka cita.
"Saya satu bulan, dua bulan ini banyak membantu pejabat negara untuk refer rumah sakit yang ada di Jakarta. Pemerintah lupa bahwa harus menyediakan fasilitas kesehatan buat pejabat negara. Saya tahu ada RSPAD, tapi begitu Corona lahir, kita tidak siap sehingga faskes tidak ada. Kita terlalu terlena bahwa Jakarta semua ini ada padahal tidak ada," ujar dr. Rosaline dalam sebuah webinar 'Persepsi Netizen terhadap Penanganan COVID-19', Rabu, 7 Juli.