Kabar Buruk dari Kota Bogor: Kekurangan Tenaga Kesehatan untuk Tangani Pasien COVID-19

JAKARTA - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor kekurangan tenaga kesehatan terutama untuk menangani pasien positif COVID-19 yang jumlahnya terus meningkat dirawat di rumah sakit dan pusat isolasi.

"Dalam kondisi darurat COVID-19 saat ini, Kota Bogor kekurangan tenaga kesehatan, sehingga membutuhkan tambahan," kata Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim, di Kota Bogor, Senin, setelah meninjau Rumah Sakit Perluasan RSUD Kota Bogor yang sebelumnya disebut Rumah Sakit Lapangan Kota Bogor, dengan kapasitas 64 tempat tidur maupun Pusat Isolasi COVID-19 di Asrama A5 IPB, Kampus IPB Dramaga dengan kapasitas 184 tempat tidur.

Menurut Dedie A Rachim, pada penanganan pasien COVID-19 di Kota Bogor saat ini, kendala yang dihadapi kekurangan tenaga kesehatan, karena pasien positif COVID-19 yang ditangani jumlahnya meningkat tajam serta sebagian tenaga kesehatan juga terpapar COVID-19.

"Ini menjadi tantangan bagi kami Pemerintah Kota Bogor," katanya pula.

Dedie menjelaskan, Pemkot telah memperbanyak ketersediaan tempat tidur untuk pasien COVID-19 dengan mengaktivasi Asrama A5 IPB serta mengoperasikan kembali Rumah Sakit Lapangan yang saat ini diberi nama Rumah Sakit Perluasan RSUD. Pada dua tempat itu ada 248 tempat tidur.

"Setelah ketersediaan tempat tidurnya bertambah, kendalanya saat ini adalah tenaga kesehatannya yang kurang," katanya lagi.

Menurut Dedie, Pemkot Bogor saat ini sedang membuka lowongan penerimaan tenaga kesehatan, untuk mengisi kekurangan tenaga kesehatan di rumah sakit dan di pusat isolasi.

Sebelumnya, Wali Kota Bogor Bima Arya saat meninjau Rumah Sakit Marzoeki Mahdi, Kota Bogor, Minggu (27/6), mengatakan penanganan pasien COVID-19 di Kota Bogor menjadi kurang optimal karena dari 11.214 tenaga kesehatan di Kota Bogor, ada sebanyak 336 tenaga kesehatan (29,96 persen) terpapar COVID-19.

"Saat ini ada 336 orang tenaga kesehatan di Kota Bogor terpapar COVID-19 dan masih sakit, sedangkan peningkatan kasus COVID-19 di Kota Bogor pekan ini mencapai 78 persen," kata Bima Arya.