COVID-19 di Korea Selatan: Robot Barista Mulai Layani Pengunjung Kafe
JAKARTA - Korea Selatan bersiap memasuki tahap baru perlawanan terhadap COVID-19. Kafe-kafe di Daejeon jadi pelopor mempekerjakan robot barista guna meminimalisir penyebaran virus.
Melansir Reuters, Direktur Penelitian Vision Semicon, Lee Dong-bae mengungkap kehadiran robot dapat membantu orang-orang menjalankan aturan jaga jarak intensif. Di samping itu, masyarakat juga dapat menikmati kenyamanan dan keamanan dalam menyeruput secangkir kopi tanpa dihantui oleh ketakukan akan COVID-19.
"Sistem kami memproses permintaan orang-orang dari pesanan hingga pengiriman. Demi memudahkan pergerakan robot, meja-meja pun tersusun berjarak yang sesuai dengan kehendak kampanye physical distancing," katanya.
Uniknya, sistem tersebut membuat robot barista dapat mebuat 60 jenis kopi yang berbeda. Bahkan, pelanggan dapat berkomunikasi langsung dengan robot barista lewat perangkatnya masing-masing untuk memesan minuman. Setelah memesan, para robot akan mengantar langsung pesanan sembari menyapa langsung pelanggan.
"Ini teh latte rooibos almond Anda, silakan nikmati. Bahkan lebih baik jika Anda mengaduknya,” kata robot saat pelanggan meraih minumannya di atas nampan.
Kecepatan robot dalam memproses data pesanan cukup cepat. Sebab, pemesanan enam minuman, hanya butuh sekitar tujuh menit untuk disajikan.
Walau begitu, pekerjaan tak seluruhnya dilakukan robot. Peran tenaga manusia juga dibutuhkan untuk melakukan beberapa tugas seperti melakukan pembersihan dan melakukan isi ulang bahan-bahan untuk pembuatan kopi.
Baca juga:
Rencananya, ke depan, Vision Semicon akan memasok 30 robot dalam tahun ini. Target itu akan dikebut Vision Semicon seiring empunya usaha telah mendapatkan dukungan mengembangkan robot dari lembaga sains yang dikelola negara.
Alhasil, warga Korea Selatan umumnya menyambut baik hal itu. Seorang mahasiswa, Lee Chae-mi, misalnya. Pria berusia 23 tahun tersebut menganggap hadirnya robot dapat membantu banyak orang untuk mendapatkan pesanannya. Namun, dirinya sedikit khawatir karena hadirnya robot dapat mengurangi peran manusia.
“Robot itu menyenangkan dan mudah karena Anda tidak harus mengambil pesanan Anda. Tapi, saya juga sedikit khawatir tentang pasar kerja karena banyak teman saya melakukan pekerjaan paruh waktu di kafe-kafe dan robot-robot ini akan menggantikan mereka," ucapnya.
Sejauh ini Korea Selatan telah mengonfirmasi 11.265 kasus penularan COVID-19. Di antara itu, terdapat 269 kasus meninggal dunia.