Video 2 Bocah Medan Penuh Luka Berdoa Viral, Ibunda Mohon Gubsu Edy Membantu

MEDAN - Video yang memperlihatkan 2 bocah kakak beradik berdoa kepada Tuhan viral di media sosial. Video itu menarik empati banyak netizen. 

Sebab sekujur tubuh kedua bocah yang saat ini berada di Kota Medan, dipenuhi luka karena penyakit kulit. 

Kedua bocah kakak beradik itu bernama Haikal (8) dan Zakira (3). Sang kakak, Haikal, dalam video itu terlihat memimpin doa dan diikuti Zakira dengan suaranya yang parau lantaran menahankan sakit. 

"Ya Allah, berikan kami rezeki. Agar bisa beli susu, beli jajan dan tolong kami berobat, biar kami cepat sembuh," ujar Haikal yang diikuti Zakira, sambil menahan tangis. 

Nisa (27), ibu dari bocah-bocah ini mengaku tidak memiliki biaya untuk mengobati kedua buah hatinya itu. Nisa bercerita, penyakit ini sudah dialami lama oleh kedua buah hatinya. 

Awalnya, kata Nisa, ia mendapati benjolan di tubuh kedua anaknya itu. "Tapi nggak separah seperti sekarang itu," ujar Nisa kepada VOI, Jumat, 2 Juli.  

Dijelaskan Nisa, semakin hari, benjolan ditubuh anaknya itu makin menyebar. Jika sudah membesar, benjolan itu akan terkelupas dan membuat kedua anaknya itu menderita menahankan sakit. 

"Keluhannya kalau lagi kumat sakitnya sakitlah, kalau pecah ya terkelupas, nampak terkelupas kulitnya lebar terkelupas, pedih lah, pasti sakit. Anak saya terus menangis," jelasnya. 

Akibat sakitnya itu, Nisa mengungkapkan jika kondisi tubuh anaknya tak lagi utuh seperti awal kelahiran buah hatinya itu. 

"Karena kalau sekarang dia maaf cakapnya, jari-jarinya rusak. Kukunya nggak ada, kalau lahirnya dulu normal, kayak anak biasa gitu," ungkapnya. 

Mendapati anaknya sakit, Nisa mengaku sudah melakukan perobatan ke sejumlah rumah sakit. Namun, dari hasil diagnosa dokter, tidak ada kepastian penyakit apa yang menyerang tubuh buah hatinya itu.

"Lain-lain jawaban dari tim medis. Ada yang bilang virus kucing, ada yang bilang kanker, ada yang bilang keturunan," ucapnya. 

Nisa mengaku, kesulitan membiayai perobatan anak-anaknya itu karena tidak memiliki BPJS kesehatan. Apalagi, suaminya hanya seorang buruh tani yang penghasilannya hanya cukup menutupi kebutuhan sehari-hari. 

Ditambah, statusnya yang masih warga Kabupaten Mandailing Natal semakin menyulitkannya untuk mengurus perobatan anaknya. 

"Biaya jadi kendala, karena tidak sanggup bayar BPJS, bukan belum diurus,"ujar Nisa

Di Medan, Nisa mengaku tinggal di rumah adiknya di Jalan Karya Jaya, Kecamatan Medan Johor, untuk meminta bantuan. Dia berharap, ada dermawan yang bisa membantunya mengobati penyakit anaknya. 

"Saya harap, bisa dilihat bapak gubernur, karena saya pribadi di Kabupaten Mandailing Natal. Harapannya saya bapak gubernur bantu kesembuhan anak ini," ujar Nisa.