Kasus COVID-19 Meroket, Bupati Gresik Diminta Lockdown Pulau Bawean, RS Kekurangan Oksigen

GRESIK - Lonjakan kasus COVID-19 di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, menarik perhatian anggota DPRD Kabupaten Gresik, Bustami Khazin. Politikus asal Bawean itu pun meminta Pemkab Gresik menerapkan lockdown lokal. 

"Lockdown lokal itu untuk membatasi mobilitas masyarakat ke Bawean. Makanya, kami meminta Bupati Gresik memperketat akses ke Bawean, atau menerapkan kebijakan lockdown di Bawean," kata Bustami, Kamis, 1 Juli.

Politikus PKB itu optimistis lockdown lokal bisa menetralisir kasus COVID-19 di Bawean. Sayangnya, Bustami tidak menyebut data detail penyebaran kasus COVID-19 di Bawean. 

"Kasus COVID-19 di Bawean akhir-akhir ini sangat memprihatinkan. Selain minimnya SDM tenaga kesehatan, minim peralatan medis, bahkan ketersediaan alat Swab Antigen juga mulai susah didapat," ujarnya.

Bustami mengaku mendapat banyak masukan, baik dari masyarakat Bawean, bahkan tenaga kesehatan (nakes). Kata dia, mereka berharap Bupati Gresik melakukan lockdown lokal selama satu hingga dua pekan. 

"Insyaallah dengan lockdown lokal itu, kasus COVID-19 di Bawean bisa dinetralisir, karena memang lingkupnya kecil," katanya. 

Sementara itu, Direktur Rumah Sakit Umar Masud Pulau Bawean, Tony S Hartanto, mengakui rumah sakit setempat kekurangan oksigen bagi pasien positif COVID-19. Ini diperlukan karena kebanyakan pasien yang terpapar COVID-19 di Bawean bergejala sesak. 

Sementara untuk pengiriman oksigen terkendala transportasi laut. Di mana saat ini hanya ada satu kapal yang beroperasi, yakni kapal penumpang Express Bahari. 

"Kendalanya saat ini memang transportasi, belum ada kapal Gili Iyang, karena yang beroperasi hanya kapal penumpang saja," katanya. 

Toni menyebut ada delapan pasien COVID-19 meninggal di RSUD Umar Masud. Jumlah itu tidak termasuk pasien meninggal setelah isolasi mandiri. 

"Sekarang masih ada tiga pasien yang masih dirawat, dengan keadaan stabil," katanya. 

Data akumulasi kasus COVID-19 di Gresik, secara kumolatif tercatat sebanyak 5.991 orang terpapar COVID-19. Rinciannya, 5.399 orang sembuh, 223 orang masih isolasi mandiri/dirawat, serta 369 orang meninggal dunia.