Ada 150 Warga Aceh TImur Mengungsi Akibat Kebocoran Gas, Didominasi Ibu dan Anak-anak
ACEH - Pemerintah Aceh merespons cepat kejadian dugaan kebocoran gas di Aceh Timur pada Minggu, 27 kemarin yang berimbas kepada warga di wilayah Gampong Panton Rayeuk, Kecamatan Banda Alam, Kabupaten Aceh Timur.
“Pemerintah melalui Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) dan sejumlah perangkat kerja Pemkab Aceh Timur langsung melakukan evakuasi warga setempat pada malam kejadian,” kata Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh Muhammad Iswanto di Banda Aceh, Antara, Senin, 28 Juni.
Ia menjelaskan sejak semalam atas arahan dan perintah Gubernur Aceh Nova Iriansyah, Sekda Aceh langsung menggelar rapat bersama sejumlah Kepala SKPA terkait untuk menindaklanjuti dan menangani kejadian.
Pemerintah Aceh dan Pemkab Aceh Timur sudah mendirikan posko di halaman Kantor Camat Banda Alam untuk mengkoordinir penanganan musibah yang terjadi. Jumlah pengungsi saat ini sekitar 150 warga.
Baca juga:
- Kasus COVID-19 Merangkak Naik di Bali, Gubernur Koster Perketat Prokes hingga Tes Acak
- Diminta Setop Penggunaan GeNose, Kemenkes: Rapid Antigen Juga Tidak 100 Persen, Tinggal Pilih
- COVID-19 Melonjak, Epidemiolog Minta Pemerintah Setop GeNose Jadi Syarat Perjalanan di Bandara Hingga Stasiun
- Pemalsu Surat Bebas COVID-19 di Bandara Ahmad Yani Ditangkap
Di posko tersebut pemerintah menyediakan tenda pengungsian, dapur umum, dan bantuan kesehatan yang ditangani langsung oleh dokter.
"Saat ini Kepala BPBA bersama tim sudah berada di lokasi kejadian langsung untuk memantau kondisi warga. Keadaan di lapangan berdasarkan laporan sudah aman dan terkendali. Tim kesehatan terus siaga," kata Iswanto.
Ia mengatakan kebutuhan makan dan minum pengungsi telah disiapkan Dinas Sosial Aceh Timur dengan mengadakan dapur umum. Seluruh bahan pangan untuk makan dan minum itu dibantu sepenuhnya oleh PT Medco.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Ilyas, dari lokasi kejadian melaporkan, pengungsi didominasi kaum hawa dan anak-anak. Ada dua orang yang terdampak akibat kejadian masih dalam penanganan di RSUD Zubir Mahmud.
Ilyas mengatakan, sejumlah masyarakat lainnya yang datang ke puskesmas Keude Geureubak untuk diobservasi kini seluruhnya sudah kembali ke lokasi pengungsian tanpa adanya gangguan kesehatan.
Untuk mencegah terjadinya kebocoran yang berulang, tim Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Aceh akan mengecek langsung kondisi di lapangan dan melakukan koordinasi dengan pihak perusahaan.