Tambah 26 Kasus Baru COVID-19, RS di Wondama Papua Barat Kewalahan Atasi Kekurangan Tempat Tidur
PAPUA BARAT - Kasus COVID-19 di kabupaten Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat, mengalami lonjakan yang cukup tajam dalam beberapa hari terakhir. Tingginya pasien COVID dipicu dari klaster baru perusahan atau klaster Kambi.
Staf dokter RSUD Teluk Wondama, dr.Lenny Awom mengatakan, pihaknya telah menemukan 26 kasus terkonfirmasi positif COVID-19 yang berasal dari klaster Kambi.
Semuanya merupakan karyawan perusahaan yang sedang mengerjakan proyek Jalan Trans Papua Barat di wilayah Distrik Naikere.
Dia mengatakan, berdasarkan data Satgas COVID-19 sampai 19 Juni 2021 terdapat 48 kasus aktif COVID-19. Dimana 14 kasus baru ditemukan pada 19 Juni.
Menurut dia, tambahan kasus baru yang cukup banyak itu membuat ruang isolasi pasien COVID-19 di Gedung Sasar Wondama Manggurai, Wasior yang memiliki 24 tempat tidur terisi penuh.
Baca juga:
Para dokter bahkan terpaksa memilih mana pasien yang harus dirawat dan mana yang harus dipulangkan untuk melakukan isolasi mandiri.
Karena itu, dia berharap kerja sama semua pihak untuk menekan angka lonjakan COVID-19 dengan menerapkan protokol kesehatan sebagaimana himbauan pemerintah.
"Jika kasus terus meningkat satgas bahkan pihak rumah sakit akan kewalahan untuk melakukan karantina terhadap pasien," katanya di Wasior dilansir Antara, Senin, 21 Juni.
Lenny menyampaikan, dalam beberapa hari ini pihaknya terpaksa memulangkan sejumlah pasien dengan gejala ringan agar tempatnya bisa dipakai pasien baru yang memiliki gejala sedang dan berat. Pihaknya juga sedang mempersiapkan ruang isolasi tambahan di Rumah Sakit.
Atas kondisi itu, Wakil Bupati Andarias Kayukatuy bersama Sekda Denny Simbar memerintahkan agar ruang isolasi di RSUD Teluk Wondama segera dipersiapkan sehingga bisa menampung pasien COVID-19 yang baru ditemukan.
“Ini berarti kita sudah darurat ruang perawatan. Jadi harap ruang isolasi di RSUD bisa segera disiapkan untuk tampung pasien baru. Kita juga akan siapkan wisma BKD untuk bisa tampung pasien positif yang tanpa gejala, “kata Sekda.
Wakil Bupati juga berharap lonjakan kasus baru membuat semua pihak khususnya masyarakat untuk semakin waspada dan patuhi protokol kesehatan.
Wabup meminta Satgas COVID-19 mulai dari tingkat kampung untuk mengaktifkan kembali kegiatan pencegahan virus corona.
“Kasus sudah cukup banyak jadi perlu ada kebijakan khusus untuk menekan lonjakan dengan mengedukasi masyarakat. Saya harapkan kita semua komitmen untuk bisa menekan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat," tambah dia