Rupiah Senin Dibuka Menguat ke Rp14.855 per Dolar AS
JAKARTA - Nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka menguat tipis pada perdagangan Senin 18 Mei. Rupiah dibuka menguat 0,03 persen atau 5 poin ke level Rp14.855 per dolar Amerika Serikat (AS).
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, sentimen positif terlihat kembali masuk ke pasar keuangan pagi ini.
Pasar menyikapi positif lockdown yang dibuka di beberapa negara seperti di kawasan Eropa, sebagian AS, Tiongkok, Korsel, Hong Kong, Vietnam, dan lain-lain, seiring dengan berkurangnya jumlah kematian dan jumlah kasus positif di negara pandemi tersebut.
"Sentimen positif ini juga bisa membantu penguatan rupiah hari ini ke arah Rp14.800-14.750 per dolar AS," ujar Ariston kepada VOI.
Penguatan rupiah terhadap dolar AS juga terbantu oleh stimulus besar yang dikeluarkan oleh Bank Sentral AS yang memperbesar likuiditas dolar AS di pasar. The Fed kurang lebih sudah mengeluarkan 2 triliun dolar AS untuk pembelian obligasi.
"Namun demikian pasar masih mewaspadai potensi gelombang kedua pandemi pasca pelonggaran lockdown dan memburuknya data-data ekonomi karena wabah yang bisa menekan kembali sentimen positif," jelasnya.
Ia memperkirakan rupiah hari ini akan berada di kisaran Rp14.750-15.000 per dolar AS. Pagi ini, pergerakan mata uang di kawasan pun cenderung bervariasi.
Dolar Singapura menjadi mata uang dengan penguatan tertinggi setelah naik 0,15 persen atas dolar AS. Menyusul berikutnya, peso Filipina dan baht Thailand yang sama-sama menguat 0,06 persen. Kemudian ada won Korea Selatan dan dolar Taiwan yang sama-sama terapresiasi 0,02 persen.
Sementara itu, ringgit Malaysia menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam di Asia setelah turun 0,07 persen. Berikutnya ada yen Jepang yang melemah 0,04 persen. yuan China pun berada di zona merah setelah koreksi 0,03 persen. Dilanjutkan oleh dolar Hong Kong yang melemah tipis 0,01 persen.