Posko Penyekatan Suramadu Dijaga Polisi Bersenjata dan TNI Buntut Aksi Perusakan

SURABAYA - Posko penyekatan Jembatan Suramadu di sisi Surabaya semakin diperketat menyusul peristiwa perusakan sejumlah fasilitas.

"Ada pengetatan dan bantuan personel dari kepolisian, termasuk pengetatan di sisi Bangkalan," ujar Wakil Sekretaris Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya Irvan Widyanto dikutip Antara, Jumat, 18 Juni. 

Sebelumnya, beberapa video perusakan posko penyekatan Jembatan Suramadu sisi Surabaya viral di sejumlah media sosial.

Pada video tersebut, meja dan kursi sudah berserakan dan sejumlah dokumen berhamburan. Beberapa petugas dan tenaga kesehatan yang tak kuasa membendung warga akhirnya menyelamatkan diri.

Sejumlah aparat TNI-Polri mencoba menenangkan warga di lokasi dan tidak lama kemudian keadaan sudah terkendali.

Irvan yang juga Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat (BPB Linmas) Kota Surabaya tersebut menjelaskan tindak perusakan terjadi sekitar pukul 04.45 WIB, sedangkan penumpukan warga sejak pukul 03.00 WIB.

"Mereka rata-rata tergesa-gesa mau bekerja dan berangkat sebelum subuh. Lalu di sini ada penumpukan, sehingga harus menunggu. Nah, saat itu ada yang tidak sabar dan ingin cepat-cepat sampai, yang lain terpengaruh," kata dia.

Selain pengetatan, kata Irvan, tentu ada evaluasi menyeluruh dari Satgas.

Sementara itu, pantauan di pos penyekatan Suramadu sisi Surabaya, aktivitas kembali berjalan seperti sebelumnya, yakni pengendara diminta turun dan mengikuti prosedur tes cepat antigen.

Sedangkan, bagi pengendara yang bisa menunjukkan surat tes negatif COVID-19 dipersilakan melanjutkan perjalanan.

Petugas yang terdiri dari Satpol PP, Linmas, TNI dan Polri berjaga secara berlapis di jalan akses pintu keluar Suramadu sisi Surabaya, serta pintu masuk menuju Madura.

Tampak juga dua personel dari Brimob Polri lengkap dengan senjata laras panjang didampingi aparat TNI berjaga di bawah tenda posko penyekatan.