Heboh Al-Qur'an Terjemahan Baru Beredar, Makna Awiliya Diganti Teman Setia, Mari Cek!

JAKARTA - Aplikasi pesan WhatsApp kembali diramiakan dengan pesan berantai yang menyebutkan, Al-Qur'an Nusantara terjemahan baru Surat Al Maidah 51 telah beredar.

Terjemahan baru telah mengganti makna Awiliya menjadi teman setia dari terjemahan sebelumnya yang berarti pemimpin. Dalam narasinya, si penebar pesan menulis begini. 

"Innalillahi wa innaillaihi roojiuun. Kini alqur’an Nusantara sudah di Realisasikan. Astaghfirullah. Ya Allah ampunilah kami dan selamatkan kami dan Anak Cucu kami dari api neraka. Telah dibagikan Al-Quran dengan terjemahan PALSU ke sekolah2 dg dalih wakaf Al-Quran. tolong Jika ada WAKAF QUR’AN PALSU dicek surat Al-Maidah ayat 51 dst telah diganti terjemahannya….." 

"Gerak cepat, Laporkan!!!!!!!!!”…… ada Al Qur’an Palsu.. sekarang sudah beredar, Al Quran terjemahan baru Al Maidah 51, “pemimpin” sudah berganti dengan “teman setia” Dan Hampir semua yg dijual di GRAMEDIA… Tafsirnya diganti jadi teman setia !!! Ini…..Betul betul sdh keterlaluan ISLAM YANG SESUNGGUHNYA……. DIHANTAM DARI SEMUA ARAH."

Benar demikian?

Pesan serupa rupanya telah beredar pada 2016 lalu dan telah diklarifikasi oleh Kementerian Agama (Kemenag). Pgw Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran (LPMQ) Kemenag, Muchlis M Hanafi dikutip dari Republika membantah.

Muchlis menegaskan, tidak benar kabar yang menyatakan telah terjadi pengeditan terjemahan Al-Qur'an belakangan ini.

“Tuduhan bahwa pengeditan dilakukan atas instruksi Kemenag juga tidak berdasar,” kata Muchlis. 

Menurut Muchlis, kata awliya di dalam Alquran disebutkan sebanyak 42 kali dan diterjemahkan beragam sesuai konteksnya. Merujuk kepada terjemahan Al-Qur'an Kementerian Agama edisi revisi 1998-2002. 

Dalam surah Ali Imran [3] ayat 28, an-Nisa [4] ayat 139 dan 144, serta al-Maidah [5] ayat 57, misalnya, kata awliya diterjemahkan sebagai pemimpin. Sedangkan dalam surah al-Maidah [5] ayat 51 dan al-Mumtahanah [60] ayat 1, diartikan dengan teman setia. 

“Dalam surah at-Taubah [9] ayat 23 dimaknai dengan pelindung, dan dalam surah an-Nisa [4] diterjemahkan dengan teman-teman,” kata Muchlis. 

Terjemahan Alquran Kemenag, kata Muchlis, pertama kali terbit pada 1965. Dalam perkembangannya, terjemahan ini telah mengalami dua kali proses perbaikan dan penyempurnaan, yaitu pada 1989-1990 dan 1998-2002. Proses perbaikan dan penyempurnaan itu dilakukan oleh para ulama dan ahli di bidangnya, sementara Kemenag bertindak sebagai fasilitator.

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka konten pesan berantai itu masuk ke dalam kategori konten yang menyesatkan.