Rusia Jadi Urutan ke-2 Pengidap COVID-19, Jubir Putin Positif Corona
JAKARTA - Pelan tapi pasti, posisi Rusia terus naik ke atas. Rusia kini ada di urutan kedua jumlah pengidap COVID-19 terbanyak. Yang terbaru, jubir Presiden Rusia Vladimir Putin, Dmitry Peskov, terkonfirmasi kena virus corona.
Data terbaru dari Johns Hopkins University, jumlah pengidap virus corona di Rusia mencapai 232.243 Rusia. Negara itu sudah ada di atas Spanyol, Inggris dan Prancis. Sudah dua hari bahkan penambahan jumlah COVID-19 selalu lebih dari 10 ribu orang.
Dilansir dari BBC, Rabu 13 Mei, pejabat tinggi terbaru di Rusia yang terkena adalah ring 1 Presiden Rusia Vladimir Putin. Jubir Presiden Putin, Dmitry Peskov saat ini sedang dirawat di rumah sakit akibat virus ini.
Dmitry Peskov menambah deretan pejabat tinggi Rusia yang sudah terinfeksi virus corona. Sebelumnya, tiga menteri Rusia dinyatakan positif mengidap virus itu. Perdana Menteri Mikhail Mishustin, yang masih di rumah sakit, serta Menteri Kebudayaan Olga Lyubimova dan Menteri Perumahan Vladimir Yakushev.
Kasus Peskov semakin meningkatkan kekhawatiran penyebaran virus corona ke seluruh Kremlin. Bahkan Putin sendiri, sudah lama menerapkan work from home atau bekerja dari tempat tinggalnya di wilayah Moskow. Dia hanya menggelar konferensi video untuk sejumlah pertemuan langsung.
Lantas, sebagai orang dekat Putin, kapan Peskov terakhir kali bertemu?
"Lebih dari sebulan yang lalu," ujar Peskov.
Meski menjadi urutan nomor dua, Rusia sebenarnya masih sedikit bisa bernapas lega. Angka kematian resmi negara ini relatif rendah.
Beberapa jam sebelum Peskov mengkonfirmasi diagnosisnya, kebakaran terjadi di sebuah rumah sakit di Rusia. Menewaskan sedikitnya lima pasien coronavirus. Kebakaran terjadi di lantai enam unit perawatan intensif di Rumah Sakit St. George di St. Petersburg, menewaskan lima orang yang terhubung dengan peralatan ventilasi.
Menurut temuan awal, kebakaran mungkin disebabkan oleh korsleting pada ventilator atau kerusakannya, kata kantor berita negara.
Itu adalah kebakaran mematikan kedua di fasilitas medis dalam beberapa hari terakhir. Sebelum insiden itu, tiga petugas kesehatan jatuh dari jendela rumah sakit di Rusia dalam waktu dua minggu. Semua yang terjadi semakin mempertinggi perhatian publik terhadap kondisi kerja para dokter dan profesional medis.