Sulawesi Utara Ekspor Santan Beku ke Thailand dan China
JAKARTA - Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mengekspor santan beku ke China dan Thailand pada akhir bulan Mei 2021, menyusul permintaan dari kedua negara tersebut cukup tinggi.
"Meskipun adanya pandemi COVID-19 yang melanda seluruh dunia, namun permintaan santan beku dari China dan Thailand tetap ada," kata Kabid Daglu Disperindag Sulut Darwin Muksin, di Manado, dilansir Antara, Selasa, 9 Juni.
Santan beku yang diekspor ke China sebanyak 25 ton dengan nilai devisa sebesar 18.275 dolar Amerika Serikat.
Baca juga:
- Ekspor Komoditas Kelautan dan Perikanan Meningkat, Tuna dan Cumi Paling Banyak Dipesan
- Kabar Baik dari Sumut, Nilai Ekspor Karet Naik 63,83 Persen di Kuartal I
- Polisi Ditusuk di Palembang, Muncul Dugaan Terorisme Hingga Gangguan Kejiwaan
- 51 Pegawai KPK Dianggap Tak Bisa Lagi Dibina, Direktur KPK Heran: Koruptor Saja Jadi Penyuluh
Sedangkan, katanya, santan beku yang diekspor ke Thailand jauh lebih banyak yakni 48 ton dan mampu menghasilkan devisa bagi negara sebesar 65.668 dolar AS.
Santan beku, katanya, merupakan produk baru turunan kelapa asal Sulut yang diekspor, sehingga pasar tujuan masih kecil.
Pemerintah, katanya, akan terus berupaya agar semakin banyak pasar untuk produk santan beku tersebut.
"Kami akan terus mencari pasar baru buat produk ekspor Sulut, setidaknya bisa menyamai negara tujuan ekspor tepung kelapa," katanya.