Tidak Penuhi KPI dan Tak Sejalan dengan AKHLAK, Erick Thohir: Komisaris dan Direksi BUMN Harus Siap Dicopot
JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menegaskan bahwa direksi dan komisaris di BUMN yang diangkat harus siap untuk diberhentikan, jika kinerjanya tidak memenuhi Key Performance Indicator atau KPI yang telah ditentukan.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan para direksi dan komisaris BUMN memiliki tuntutan kompetisi yang besar ke depannya. Karena itu, kata dia, harus siap belajar dan bertransformasi sehingga dapat memiliki kapabilitas yang sesuai.
"Tuntutan ke depan untuk berkompetisi sangat tinggi di tengah perubahan dan pasar yang semakin terbuka. Karena itu kita harus menjadi yang terbaik. Ingat, tiap direksi dan komisaris tidak hanya siap diangkat, tapi harus siap belajar dan bertransformasi untuk punya kapabilitas kepemimpinan berkelas dunia, juga siap dicopot jika tidak memenuhi KPI, serta tidak sejalan dengan core values AKHLAK dan GCG," katanya dalam keterangan resmi, dikutip Rabu, 9 Juni.
Lebih lanjut, Erick mengatakan Kementerian BUMN telah membentuknya BUMN Leadership and Management Institute (BLMI). Lembaga ini bertujuan untuk membangun kapabilitas kepemimpinan di bumi yang berkelas dunia berbasis AKHLAK dan mampu bersaing di tingkat global.
BLMI merupakan sebuah pusat riset, inovasi, kolaborasi, dan pengembangan manajemen dan kepemimpinan di seluruh klaster BUMN. Erick mengatakan pembentukan lembaga ini sesuai dengan upaya transformasi yang dicanangkan Kementerian BUMN terhadap perusahaan-perusahaan BUMN menjadi perusahaan yang akuntabel, profesional, dan berkelas dunia, tidak mungkin terjadi tanpa transformasi human capital-nya.
"Karena itu kami membangun program yang bukan ad hoc, tetapi terstruktur, menyeluruh, dan berkelanjutan, yaitu BUMN Leadership and Management Institute," ucapnya.
Kementerian BUMN telah menunjuk Mandiri Corporate University sebagai koordinator, untuk bersinergi dengan Corporate University dari Telkom, Pertamina, dan WIKA dalam membangun peta jalan dan program pengembangan kepemimpinan mulai dari new entry level, manajer tingkat pertama sampai dengan tingkat direksi dan komisaris/pengawas.
Baca juga:
- Anak Usaha SIG Luncurkan Inovasi Mortar, Erick Thohir: Wujud BUMN Berwawasan Masa Depan
- Anggota DPR Komisi I: Erick Thohir Pernah Bilang ke Saya Kalau Transaksi Ekonomi Digital Sudah Tembus Rp1.000 Triliun
- BUMN Konstruksi Asal China Kerja Sama dengan Waskita, Erick Thohir: Kita Perkuat dengan Berbagai Pihak
- Erick Thohir Bongkar Direksi Jiwasraya, Copot Hexana dari Dirut Digantikan Angger Yuwono
Fokus awal pengembangan kepemimpinan ini akan dimulai dari komisaris/pengawas dan direksi dengan menggandeng sekolah bisnis lokal dan global terkemuka sebagai mitra strategis seperti Indonesian Institute of Corporate Directors (IICD) untuk Onboarding Commissioner Program dan Commissioner Learning School.
Lalu, IPMI International Business School untuk Onboarding Directorship Program; INSEAD dan Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) untuk Chief Financial Officer School.
Kemudian juga menggandeng Michigan Ross School of Business dan Forum Human Capital Indonesia (FHCI) untuk program Chief Human Capital Officer School, juga business school no. 1 di dunia IMD Business School untuk program CEO Learning Forum.
BLMI sudah memulai kegiatan perdana di bulan Januari 2021 dengan penyelenggaraan angkatan pertama Onboarding Directorship Program. Pada hari Rabu, 9 Juni, BLMI akan memulai secara serentak angkatan kedua Onboarding Directorship Program dan Angkatan Pertama Onboarding Commissioner Program.