Simulasi Pilpres 2024: Prabowo-Anies Paling Banyak Dipilih, Prabowo-Puan Keok

JAKARTA - Lembaga survei Parameter Politik Indonesia merilis perolehan suara simulasi pasangan calon apabila Pilpres 2024 dilakukan hari ini. 

Hasilnya, Prabowo Subianto masih menjadi calon presiden terkuat meski dipasangkan oleh calon-calon presiden dengan elektabilitas tinggi yang muncul belakangan ini.

Simulasi hanya memunculkan dua pasangan calon. Skenario pertama, pasangan Prabowo-Anies menang telak dengan perolehan 43,8 persen melawan Puan-AHY yang dapat 13,9 persen.

"Secara umum posisi kuat Prabowo Subianto adalah sebagai capres. Dimulai dari pasangan Prabowo-Anies (43,8 persen)," ujar direktur eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno dalam paparan melalui webinar, Sabtu, 5 Juni.

Skenario kedua, apabila Anies dipasangkan dengan AHY, maka keduanya akan menang jika head to head dengan pasangan Prabowo-Puan. Prabowo disimpulkan bakal kalah jika disandingkan dengan Puan Maharani.

Anies-AHY unggul dengan 35,9 persen. Sementara Prabowo-Puan meraih dukungan 21,8 persen. 

"Artinya, Prabowo Subianto bukan cawapres," kata Adi.

 

Skenario ketiga, pasangan Prabowo-Ganjar akan menang dengan perolehan suara 35,7 persen jika disimulasikan menantang Anies-Sandiaga yang memperoleh 32,1 persen.

Skenario keempat, Prabowo-Sandiaga tetap juara jika hanya berkompetisi dengan Puan-Anies. Prabowo Unggul 37,7 persen atas Puan 25,1 persen.

Sementara, dukungan terhadap Puan Maharani sebagai capres tidak signifikan. 

"Misalnya dalam simulasi duet Puan-Anies hanya memperoleh 25,1 persen. Begitupula Puan-AHY hanya mendapat 13,9 persen," jelas Adi.

Survei ini dilakukan terhadap sampel sebanyak 1.200 responden. Diambil dengan metode simple random sampling dari 6.000 nomor telepon yang dipilih secara acak dari kerangka sampel yang ada dari wawancara tatap muka pada rentang waktu September 2017-Desember 2020, dan disesuaikan dengan proporsi populasi serta gender.

Margin of error survei sebesar +- 2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Pengambilan data dilakukan pada tanggal 23-28 Mei 2021, dengan metode telepolling menggunakan kuesioner yang dilakukan oleh surveyor terlatih.