Pembunuhan 3 Perawat di Meksiko yang Tak Masuk Akal

MEKSIKO - Beda negara, beda juga perlakuan terhadap para petugas medis yang jadi garda terakhir melawan Virus SARS-CoV-2 yang memicu virus corona. Di Indonesia, para tenaga medis sedang mendapat pelayanan bintang lima. Tapi itu tidak berlaku di Meksiko.

Data dari Center for Systems Science and Engineering (CSSE) at Johns Hopkins University (JHU), hingga Sabtu, 9 Mei, ada 31.522 kasus positif COVID-19 di Meksiko. Angka itu sudah membuat Meksiko masuk ke dalam 20 besar negara di planet ini yang memiliki kasus positif COVID-19 terbanyak.

Tapi para tenaga medis di negeri itu sedang ketar-ketir. Belum juga selesai perlakuan diskriminasi dari warga, muncul kabar terbaru. Tiga perawat, semuanya perempuan, ditemukan tewas dengan tanda-tanda dicekik di wilayah utara negara bagian Coahuila, seperti dilansir dari globalnews.

Tiga perempuan itu bekerja di rumah sakit pemerintah Meksiko. Dua dari mereka adalah perawat untuk Institut Jaminan Sosial Meksiko. Dan satu lagi, seorang administrator rumah sakit.

Hingga saat ini, memang tidak ada bukti langsung kalau serangan itu terkait dengan pekerjaan mereka. Jaksa penuntut mengatakan kepada media lokal bahwa motifnya mungkin adalah perampokan.

Polisi negara bagian menemukan mayat-mayat itu di sebuah rumah di kota Torreon. Lembaga Jaminan Sosial mengatakan mereka terbunuh pada hari Kamis, 7 Mei lalu. Serikat Pekerja Jaminan Sosial Nasional menyebut pembunuhan itu sebagai kasus "keterlaluan dan tidak bisa dipahami."

"Hingga kini belum ada bukti yang mengisyaratkan pembunuhan ini karena pekerjaan mereka di sektor kesehatan. Masyarakat sangat menyesal dan saya menyatakan kembali tekad negara untuk menemukan mereka yang bersalah dan menyeret mereka ke pengadilan," ucap Jaksa Agung Negara Bagian Coahuila Gerardo Marquez.

Kasus pembunuhan ini seakan menjadi puncak setelah serangkaian penyerangan terhadap para pekerja kesehatan di saat pandemi virus corona. Para perawat dipukul, ditendang dari angkutan umum atau disiram cairan pembersih. Warga yang 'gagal paham' khawatir para tim medis akan menyebarkan virus corona kepada mereka. 

Otoritas kesehatan Meksiko memang sudah mengecam serangan itu. Dan mereka tidak bisa berbuat apa-apa. Malah menyarankan petugas medis untuk tidak mengenakan seragam di jalan untuk menghindari serangan.