Kemenperin: Produksi Produk Muslim juga Diperebutkan Negara Non Mayoritas Muslim seperti China
JAKARTA - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan Industri Kecil Menengah (IKM) produk muslim Indonesia berpeluang besar untuk masuk pasar dunia.
"Kesempatan pelaku IKM Indonesia untuk masuk pasar dunia sangat besar, sayang apabila kita tidak menggunakan potensi ini. Maka itu, kami fasilitasi dengan pameran ii-Motion agar produk Indonesia bisa menembus ekspor," kata Menperin Agus Gumiwang pada pembukaan Pameran ii-Motion secara virtual, dikutip dari Antara, Kamis 3 Juni.
Untuk itu Menperin mendorong pertumbuhan IKM produk muslim, memperkuat citra Indonesia sebagai pemain penting dalam industri halal dunia, serta mendukung upaya Indonesia untuk menjadi produsen produk halal terbesar di dunia.
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Gati Wibawaningsih mengatakan kebutuhan masyarakat terhadap produk dan jasa berlabel halal semakin meningkat, seiring dengan bertambahnya kesadaran terhadap kualitas, keamanan dan kesehatan produk yang dikonsumsi.
Baca juga:
- Kemendag Ingin UMKM Jangan Hanya Jago Kandang: Harus Perluas Pangsa Pasar ke ASEAN
- Staf Kemenperin RI Kena Tipu Makelar Tanah di Cianjur, Beli 5 Bidang Tanah dengan Uang Rp620 Juta
- 28 UMKM di Jateng Masuk Pasar Singapura, di Antaranya Dekorasi Rumah dan Peralatan Dapur
- Rusia Pasok 220 Juta Dosis Vaksin COVID-19 Sputnik V untuk UNICEF
Menurut Gati, legitnya pasar industri produk halal global ini memang tak hanya dikerubuti oleh negara dengan mayoritas muslim, seperti Indonesia dan Malaysia.
Perusahaan-perusahaan dari China, Thailand, Filipina, Jepang, Korea Selatan, dan Australia, juga ikut berebut memproduksi barang-barang halal.
"Saya yakin kita bisa mengambil bagian pasar produk halal, paling tidak sebagai pemain utama di Asia," ujarnya.