Akhirnya WhatsApp Nyerah, Batal Blokir Pengguna yang Tak Setuju Kebijakan Baru
JAKARTA - Di antara berbagai isu teknologi yang ramai hingga saat ini, isu terkait kebijakan privasi baru WA barangkali adalah salah satu yang paling ramai. Bahkan, sampai menciptakan gelombang migrasi pengguna –dari WA menuju platform pengiriman pesan lainnya.
Seperti diketahui, Telegram dan Signal menjadi dua aplikasi alternatif yang paling diuntungkan. Hingga akhirnya, WhatsApp pun menggelar kampanye berisi pernyataan bahwa ada kesalahpahaman yang kadung menyebar.
WhatsApp juga mengundurkan batas akhir dari waktu yang sudah ditetapkan agar pengguna menyetujui kebijakan privasi baru. Merasa kurang, WhatsApp bahkan memberi peringatan bahwa akun yang belum menyetujui hingga batas waktu, bakal dibatasi fitur dan layanannya.
Tapi, itu adalah berita beberapa bulan lalu. Kini, akhir bulan Mei, batas akhir yang ditetapkan sudah lewat beberapa pekan. Dan uniknya, berdasarkan pengalaman saya, dan mungkin jutaan pengguna WA di luar sana, tidak ada pembatasan fitur pada aplikasi yang saya gunakan.
Kebingungan itu terjawab melalui pengumuman yang dibagikan WhatsApp kemarin Sabtu, 29 Mei. Dijelaskan bahwa pengguna yang belum menyetujui kebijakan privasi baru tak lagi mendapat pembatasn. Loh!
Berubah 180 Derajat
Bulan April lalu, WhatsApp menyatakan akan menindak tegas akun yang enggan menyetujui kebijakan privasi. Tindakan yang diberikan adalah dengan membatasi fitur dan layanan pada aplikasi. Bahkan, tindakan paling ekstrem yang bisa diterima pengguna yakni penghapusan akun.
Tapi itu adalah pernyataan WhatsApp bulan April lalu. Menjelang pergantian bulan ini, perusahaan memutuskan strategi yang lebih lunak. Bahkan, cenderung pasrah.
Melalui unggahan pada halaman dukungan WhatsApp, perusahaan mengawali pengumuman dengan pernyataan bahwa tidak akan ada akun yang dihapus atau kehilangan fungsi pada 15 Mei akibat pembaruan ini.
Menurut penjelasan perusahaan, perubahan tersebut dibuat mengingat sebagian besar pengguna sudah menyetujui kebijakan privasi baru. Sehingga, untuk pengguna yang belum memberi persetujuan, WhatsApp hanya akan menampilkan pemberitahuan pada halaman aplikasi.
Baca juga:
“Saat ini, kami belum merencanakan agar pengingat ini terus ada serta membatasi fungsi aplikasi,” tulis perusahaan pada halaman dukungan, Sabtu, 29 Mei.
Pula, bagi pengguna yang keberatan dengan kebijakan privasi, WhatsApp mempersilahkan untuk menghapus akun dari aplikasi. Namun, cara terakhir ini tidak direkomendasikan.
“Menghapus akun Anda adalah sesuatu yang tidak bisa kami kembalikan, karena akan menghapus seluruh history pesan, menghapus Anda dari seluruh grup WA, serta menghapus cadangan chat WhatsApp,” tegas perusahaan.