Rusia Pasok 220 Juta Dosis Vaksin COVID-19 Sputnik V untuk UNICEF
JAKARTA - Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF) menandatangani kesepakatan dengan Dana Darurat Anak Internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF), terkait pasokan vaksin COVID-19.
Dalam pernyataannya seperti melansir TASS Jumat 28 Mei, RDIF sepakat memberikan 220 juta dosis vaksin COVID-19 buatan mereka, Sputnik V sebanyak 220 juta dosis untuk UNICEF.
"Kesepakatan dengan UNICEF tentang vaksin Sputnik V akan memperluas akses dan memenuhi permintaan vaksin di seluruh dunia. Pasokan ke UNICEF akan dimungkinkan setelah vaksin dimasukkan dalam daftar produk yang direkomendasikan oleh WHO untuk pengadaan dalam keadaan darurat," sebut RDIF dalam keterangannya.
Sebelumnya, RDIF mengumumkan telah melamar ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk registrasi dan prakualifikasi Sputnik V pada Oktober 2020. Keputusan WHO diharapkan terbit dalam waktu dekat.
RDIF juga akan melakukan pembicaraan dengan Global Alliance for Vaccines and Immunization (GAVI), untuk membahas kemungkinan memasukkan Sputnik V ke dalam portfolio COVAX vaksin virus corona.
Mekanisme COVAX (dipimpin oleh GAVI, Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi (CEPI) dan WHO) bersama dengan UNICEF, bertujuan untuk mengatasi fase akut pandemi pada akhir tahun 2021.
Caranya dengan menyediakan akses yang cepat dan setara ke vaksin yang aman dan efektif bagi semua negara, terlepas dari tingkat pendapatan mereka. Ini akan memastikan perlindungan perawatan kesehatan dan pekerja sosial, serta kelompok berisiko tinggi lainnya.
Sebelumnya, Wakil Menteri Perindustrian dan Perdagangan Pertama Rusia Vasily Osmakov menyebut, produsen vaksin COVID-19 di Rusia dapat memastikan kecukupan pasokan, bahkan jika ada permintaan meningkat.
"Informasi ini dibatasi sampai batas tertentu, jadi jawaban saya singkat saja, ya, kami bisa (memenuhi pasokan)," terangnya kepada stasiun radio Komsomolskaya Pravda, ketika ditanya apakah Rusia akan memiliki persediaan vaksin yang cukup jika permintaan untuk mereka meningkat.
"Fasilitas manufaktur bekerja sesuai dengan kontrak sistem perawatan kesehatan, dan menyesuaikan kapasitas (produksi) mereka sesuai dengan permintaan. Kapasitasnya ada, dan (kami) bisa memenuhinya," lugasnya.
Baca juga:
- Rayu Warganya Ikuti Vaksinasi COVID-19, California Bagikan Hadiah Rp1,6 Triliun
- Waduh, Rusia Larang Maskapai Penerbangan Eropa Masuki Wilayah Udaranya
- Menlu Retno Marsudi Ajak Negara dan Organisasi Dunia Dukung Pembiayaan Fasilitas COVAX
- Luncurkan Pariwisata Vaksin COVID-19, San Marino Tawarkan Sputnik V
Untuk diketahui, saat ini ada tiga jenis vaksin COVID-19 yang terdaftar di Rusia, yakni Sputnik V dari Pusat Gamaleya Kementerian Kesehatan, EpiVacCorona dari pusat pengawas hak konsumen Rospotrebnadzor's center Vektor dan CoviVac dari Pusat Chumakov Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia. Semuanya vaksin dua dosis.