Bercinta Pagi atau Malam Hari, Lebih Baik yang Mana? Ini Penjelasan Ahli
JAKARTA – Bercinta saat malam larut dengan pencahayaan sedikit gelap dirasa banyak orang merupakan momen romantis. Tetapi, berdasarkan pertimbangan ilmiah beberapa orang memilih bercinta pada pagi hari. Nah, kalau berdasarkan penjelasan ahli begini lengkapnya.
Jessa Zimmerman, M.A., seorang terapis seks bersertifikat mengatakan bahwa dua hormon yang memengaruhi hasrat seksual berpotensi diproduksi lebih pada pagi hari. Hormon tersebut adalah estrogen dan testosterone.
“Anda mungkin lebih mudah terangsang di pagi hari daripada saat malam, berkat hormon Anda,” ungkap Jessi dilansir Mind Body Green, Senin, 24 Mei.
Pada pria, kadar testosteron akan terisi kembali dalam semalam dan cenderung paling tinggi di pagi hari. Ini mengikuti pola sirkadian seseorang. Saat mereka tidur, hormon testosteron diproduksi keesokan harinya. Diikuti serum darah tertinggi konsentrasi tinggi pada pagi hari.
Kombinasi kerja tubuh tersebut paling memotivasi untuk aktivitas fisik. Seperti olahraga, maupun bercinta dengan pasangan.
Pun dengan estrogen yang berkaitan dengan hasrat seksual pada wanita. Hormon tersebut juga lebih tinggi di pagi hari. Wanita juga akan mengalami peningkatan aliran darah selama rapid eye movement (REM). Pada wakti tersebut juga lebih mudah terangsang serta lubrikasi vagina lebih responsif.
Aliran darah di sekitar klitoris dan pelumasan artinya akan lebih sensitif sehingga berpotensi mencapai kepuasan. Kondisi ini berbeda dialami pada wanita dengan siklus menstruasi yang tidak mengikuti ritme sirkadian atau mengikuti ritme infradian.
Baca juga:
- Mengenal Newlyweds Blues, Sindrom Takut Menjalani Kehidupan sebagai Pengantin Baru
- Benarkah Konsumsi Nanas Bikin Air Mani Jadi Lebih Manis?
- Penelitian Mengungkapkan Suami Bertubuh Tambun Lebih Sayang Istri dan Anak, Percaya?
- Cara Mencegah Masalah Rumah Tangga karena Penghasilan Istri Lebih Besar dari Suami
Ritme infradian memengaruhi siklus menstruasi dan dorongan seks. Tingkat kortisol dan suasana hati juga berperan dalam hasrat serta kesiapan menerima respon seksual. Terutama pada fase ovulasi, wanita dengan siklus infradian akan lebih siap bercinta sepanjang hari.
Asalkan tidak ada tugas tertentu yang membebani mental dan merasa rileks. Pada paruh kedua siklus menstruasi, tubuh memiliki tingkat kortisol lebih tinggi dan estrogen menurun. Perasaan akan lebih cemas dan hasrat seksual ikut menurun.
Setelah melewati fase ini, progesteron akan membuat lebih tenang. Sesudah minggu menstruasi yang meningkatkan volume rahim, bercinta akan jadi menarik dan sangat menyenangkan menurut Alissa Vitti, ahli hormon dan pendiri The FLO Living Hormon Center.
Pada wanita yang mengikuti ritme infradian atau mengikuti siklus menstruasi tidak bergantung pada waktu bercinta, atau baik dilakukan pada malam atau pagi asalkan kondisi hormonal mendukung mood dan hasrat seksual.
Lauran Fogel Mersy, PsyD, terapis seks, menambahkan tingkat energi juga memengaruhi tepat tidaknya waktu dalam berhubungan. Saat pagi hari, energi masih full dan titik tubuh lebih sensitif memberi-menerima respons.
“Manfaat berhubungan seksi di padi hari adalah mungkin lebih mudah untuk hadir dan fokus pada apa yang terjadi pada saat itu,” kata Fogel Mersy.
Ketika lelah, kita lebih mudah terdistraksi. Bahkan tak sedikit yang merasakan lelah hingga akhir tugas dan mungkin tidak menginginkan sentuhan atau rangsangan.
Bercinta di malam hari kurang cenderung kurang kreatif, alasannya karena lelah dan sudah tidak punya energi mencoba hal baru. Tetapi, bercinta pada pagi hari terasa dikejar waktu. Sebab Anda mesti menyiapkan segala aktivitas hari tersebut.
Sejumlah ahli di atas, sebenarnya tidak menekankan mana yang lebih baik, apakah bercinta pagi atau malam hari. Waktu terbaik untuk berhubungan seks bervariasi pada setiap orang. Meskipun faktor hormonal lebih baik dilakukan pada pagi hari, tetapi bisa dilakukan malam hari karena faktor lain.