Hidup Bahagia Tanpa Telepon Genggam ala Ed Sheeran
JAKARTA - Ternyata, Ed Sheeran tidak memiliki telepon genggam. Hal ini dilakukan penyanyi asal Inggris itu lantaran dirinya ingin meminimalisasi stres. Tapi, ini bukan berarti ia tidak memiliki alat komunikasi sama sekali.
"Ed tidak memiliki telepon genggam. (Jika ingin menghubunginya) Anda bisa mengirim dia e-mail," ujar temannya, Roman Kemp, dalam sebuah acara di TV Inggris Raya. Dilansir dari Kenosha News, Senin, 2 Desember.
"Saya membeli sebuah iPad, lalu saya hanya bekerja lewat e-mail. Dan itu membuat stres lebih sedikit. Saya tidak harus menjawab 50 pesan dari orang-orang yang bertanya mengenai berbagai hal saat baru bangun tidur. Itu hanya seperti, saya bangun tidur dan minum teh," ujar Ed Sheeran saat ditanya mengapa ia tidak memiliki telepon genggam.
Ed Sheeran bukan satu-satunya publik figur yang memutuskan untuk tidak menggunakan telepon genggam. Musisi Simon Cowell pada 2018 mengaku dirinya tidak lagi menggunakan telepon genggam selama 10 bulan. Hal tersebut ia lakukan demi kesehatan mental dan menambah rasa bahagia.
"Perubahan yang saya rasakan adalah saya lebih peduli dengan orang sekitar saya dan saya merasa lebih fokus," ujar juri American Got Talent tersebut. Melansir The Guardian.
Sehat mental dan hidup bahagia tanpa telepon genggam
Ed Sheeran dan Simon Cowell memiliki alasan yang sama mengapa mereka tidak memiliki telepon genggam, yakni demi kesehatan mental. Hal tersebut berbanding lurus dengan sebuah riset.
San Diego University dan The University of Georgia menggunakan data kesehatan jiwa dari 1,1 juta remaja di Amerika Serikat (AS) untuk mencari tahu mengapa peningkatan kebahagiaan dan kepuasan selama puluhan tahun di kalangan remaja AS tiba-tiba berubah pada 2012 dan menurun tajam selama empat tahun ke depan.
Pada 2012, setengah dari warga AS (sekitar 37 persennya adalah remaja) memiliki satu buah telepon genggam pintar. Pada 2016, 77 persen dari warga AS membawa iPhone atau merek lain. Penelitian lainnya menunjukkan bahwa semakin besar waktu yang dihabiskan untuk berselancar di dunia maya, semakin tidak bahagia.
Riset lainnya dari Kent State University mengatakan, alasan mengapa penggunaan telepon genggam membuat seseorang tidak bahagia karena interaksi tatap muka tergantikan dengan tatap layar. Gaya tersebut menyebabkan tidak efektifnya komunikasi dua arah dan mengakibatkan seseorang cepat merasa tidak bahagia. Selain itu ketika orang berkomunikasi lewat telepon genggam, kurang menampilkan emosi yang membuat emosinya tertahan dan suasana hatinya mudah turun.
Ketika menggunakan telepon genggam, orang-orang tak hanya berbalas pesan namun juga berselancar di media sosial. Melihat unggahan-unggahan orang lain yang terlihat lebih bahagia atau lebih nyaman, bisa saja membuat orang yang melihatnya iri. Rasa iri yang terus-terusan juga dapat meningkatkan rasa stres dan membuat hidup menjadi kurang bahagia.
Dalam segi fisik, penggunaan telefon terlalu sering juga membuat tubuh tidak banyak bergerak dan mengurangi waktu olahraga. Kurangnya olahraga membuat tubuh mudah merasa lemas dan lemak tidak terbakar dengan baik yang berujung obesitas. Padahal olahraga juga mampu mengurangi depresi dan meningkatkan rasa percaya diri.
Melakukan perubahan dari yang sebelumnya menggunakan telepon genggam menjadi tidak sama sekali memang sulit, namun bisa diubah sedikit demi sedikit dengan mengurangi penggunaan telepon genggam tersebut, demi kesehatan mental dan rasa bahagia di kehidupan ke depannya.